1
1

Resmi IPO, Pancaran Samudera Transport (PSAT) Bidik Dominasi Bisnis Pelayaran

Direktur Utama Pancaran Samudera Transport (PSAT) Susanto. | Foto: Media Asuransi/Angga Bratadharma

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT), perusahaan yang bergerak di bidang angkutan laut domestik untuk barang khusus dan umum, resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini dengan harga penawaran sebesar Rp900 per saham.

Melalui pencatatan perdana saham ini, PST optimistis dapat memperluas ekspansi bisnisnya, khususnya dalam sektor pengangkutan batu bara dan barang lainnya, serta memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam industri pelayaran nasional.

|Baca juga: Komisi XI Sepakati Pertumbuhan Ekonomi RI pada RAPBN 2026 di 5,8%

|Baca juga: Tok, Komisi XI DPR Sepakat Defisit RAPBN 2026 di Angka 2,53%

Direktur Utama PSAT Susanto menjelaskan saat ini perseroan masih fokus pada jasa pengangkutan komoditas batu bara. Namun, menurutnya, terdapat berbagai peluang untuk memperluas jangkauan pasar dengan mulai melayani pengangkutan komoditas lainnya.

“Komoditas seperti pasir silika, kayu log, hingga bauksit itu menjadi peluang bagi kami ke depan,” ucapnya, dalam seremoni pencatatan perdana di Main Hall BEI, Selasa, 8 Juli 2025.

Dalam penawaran umum perdana saham ini, PST menawarkan sebanyak 222,353 juta saham atau setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan setelah IPO, dengan harga Rp900 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp200,1 miliar.

|Baca juga: Bos BI Bawa Kabar Baik tentang Ekonomi Indonesia, tapi Ada Syaratnya!

|Baca juga: OJK Tunda Co-Payment, Pengamat: Saat yang Tepat Edukasi Masyarakat tentang Risiko

Sebagian besar dana hasil IPO, yakni Rp175 miliar, akan digunakan oleh anak usaha PST, PT Pancaran Karya Shipping (PKS), untuk pembelian dua unit kapal bulk carrier guna memperkuat armada perseroan dalam mendukung proyek-proyek strategis perusahaan. Sisanya akan dialokasikan sebagai modal kerja untuk mendukung operasional kapal.

PST memiliki prospek usaha yang positif seiring meningkatnya permintaan batu bara di dalam negeri, terutama untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Berdasarkan data APBI-ICMA, kebutuhan Domestic Market Obligation (DMO) batu bara diproyeksikan meningkat menjadi 229,3 juta ton pada 2025, naik 4,05 persen dari target tahun sebelumnya.

Hal ini memberi peluang besar bagi PST untuk terus memperluas pangsa pasar dan meningkatkan volume pengangkutan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Komisi XI Sepakati Pertumbuhan Ekonomi RI pada RAPBN 2026 di 5,8%
Next Post BRI Finance Siap Berkontribusi dalam Akselerasi Transformasi BRI Group

Member Login

or