1
1

Emisi Obligasi Rp3 Triliun Barito Pacific (BRPT) Diganjar Peringkat idA+

Pabrik petrochemical PT Barito Pacific Tbk. | Foto: barito-pacific.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA+ untuk rencana emisi Obligasi Berkelanjutan IV dengan nilai maksimum Rp3 triliun oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Dana hasil penerbitan tahap I senilai Rp1 triliun akan digunakan untuk pembayaran Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan III Barito Pacific Tahap II Tahun 2023 Seri A dan untuk pembayaran sebagian utang BRPT kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Pada saat yang sama, Pefindo juga menegaskan peringkat idA+ dengan prospek stabil untuk BRPT. “Kami juga menegaskan peringkat idA+ untuk Obligasi Berkelanjutan I, Obligasi Berkelanjutan II, dan Obligasi Berkelanjutan III BRPT yang masih beredar,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 9 Juli 2025.

|Baca juga:Chandra Asri Pacific (TPIA) Diganjar Peringkat idAA- dengan Prospek Stabil

Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar yang solid dari segmen operasi utama BRPT, distribusi dividen yang stabil dari anak perusahaan utama tersebut, dan aliran pendapatan yang stabil dari segmen energi.

Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh langkah-langkah perlindungan arus kas yang moderat, akses tidak langsung ke arus kas anak perusahaan yang beroperasi, dan risiko inheren yang terkait dengan segmen operasi utamanya.

“Peringkat dapat dinaikkan jika kinerja BRPT membaik yang tercermin dengan membaiknya profil keuangan secara berkelanjutan, terutama leverage keuangan sebagai hasil dari upaya penurunan utang dan kemampuan menghasilkan arus kas yang lebih tinggi dari anak-anak perusahan.”

|Baca juga: BUMA Australia Raih Perpanjangan Kontrak di Tambang Goonyella Riverside

Namun, peringkat dapat diturunkan jika terdapat pelemahan dalam profil keuangan karena selisih yang menipis pada bisnis petrokimia atau utang yang lebih besar dari yang diproyeksikan tanpa diiringi oleh kemampuan menghasilkan arus kas yang lebih kuat.

Peringkat juga dapat berada dalam tekanan apabila terdapat pelemahan atas arus kas dari anak-anak usahanya, yang dapat dipicu oleh penurunan pendapatan di sektor petrokimia atau gangguan terhadap kegiatan usaha panas bumi.

“Peringkat belum memperhitungkan sebagian belanja modal tambahan yang didanai dari utang untuk beberapa proyek utama Perusahaan, karena keputusan investasi final belum difinalisasi.”

Didirikan pada tahun 1979, BRPT adalah perusahaan induk investasi yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu. Saat ini, Perusahaan beroperasi di dua segmen utama, petrokimia dan energi terbarukan, melalui kepemilikan saham pengendali pada PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dan PT Barito Renewable Energy Tbk.

Per 31 Desember 2024, pemegang saham Perusahaan adalah Prajogo Pangestu (71,31%), PT Barito Pacific Lumber (0,58%), PT Tunggal Setia Pratama (0,34%), Agus Salim Pangestu (0,01%), dan lainnya (27,76%).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bos Prudential Indonesia Buka Suara tentang Konsolidasi Asuransi BUMN
Next Post Harmas Jaleveva Kembali Gugat PKPU Bukalapak.com (BUKA)

Member Login

or