Media Asuransi, GLOBAL – Nilai pasar generative Artificial Intelligence (AI) di sektor asuransi global diperkirakan melonjak dari US$761,4 juta pada 2022 menjadi US$14,4 miliar pada 2032. Proyeksi ini disampaikan dalam laporan Allied Market Research dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) mencapai 34,4 persen sepanjang 2023–2032.
Melansir Insurance Asia, Senin, 14 Januari 2025, secara regional, Amerika Utara memimpin pasar pada 2022 dengan kontribusi hampir 40 persen dari total pendapatan global. Namun, kawasan Asia-Pasifik diproyeksikan mencatat pertumbuhan tercepat dengan CAGR sebesar 38,1 persen.
|Baca juga: OJK Sebut Implementasi PSAK 117 di Industri Asuransi Masih Harus Banyak Perbaikan
|Baca juga: OJK Bidik Pembiayaan Multifinance di Sektor Produktif Capai 48%, Ini Strateginya!
Pendorong utamanya adalah peningkatan adopsi asuransi dan permintaan otomatisasi berbasis AI di negara berkembang.
Pertumbuhan pasar generative AI didorong oleh kemampuan teknologi ini dalam mempercepat proses klaim, meningkatkan layanan pelanggan, serta menilai risiko secara lebih akurat. Teknologi baru seperti explainable AI dan advanced risk modelling juga membuka peluang pasar yang lebih luas.
Dari sisi produk, segmen solusi mendominasi pasar pada 2022 dengan pangsa lebih dari dua pertiga. Meski begitu, segmen layanan diperkirakan tumbuh lebih cepat dengan CAGR sebesar 36,5 persen, seiring meningkatnya pemanfaatan analitik bertenaga AI untuk rekomendasi kebijakan oleh perusahaan asuransi.
Secara teknologi, generative adversarial networks (GANs) menjadi yang paling banyak digunakan pada 2022 karena kemampuannya menghasilkan data sintetis. Namun, jaringan difusi diperkirakan mencatat pertumbuhan tertinggi dengan CAGR 38,6 persen, berkat kemampuannya memodelkan data kompleks berbasis waktu.
|Baca juga: Siap-siap! OJK Bakal ‘Sentil Keras’ Pindar yang Gagal Jaga Rasio Kredit Macet
|Baca juga: OJK Siapkan POJK Baru Perkuat Ekosistem Asuransi Kesehatan, Tidak Hanya Mengatur Co-Payment!
Dalam hal aplikasi, automated underwriting atau penjaminan otomatis memegang porsi terbesar karena kemampuannya menyederhanakan penilaian risiko dengan keputusan berbasis AI. Inovasi ini mempercepat proses persetujuan polis dan meningkatkan efisiensi operasional.
Sementara itu, penggunaan virtual assistant dan layanan pelanggan digital diperkirakan tumbuh paling cepat dengan CAGR mencapai 41,7 persen. Hal ini mencerminkan upaya industri asuransi dalam memperluas layanan berbasis real-time dan memperkuat pengalaman nasabah melalui teknologi AI generatif.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News