Media Asuransi, JAKARTA – Langkah strategis sedang disiapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengguncang dominasi Singapura dan Malaysia dalam industri reasuransi. Melalui pendekatan langsung, OJK mendorong raksasa reasuransi global untuk membuka kantor di Indonesia sebagai bentuk komitmen memperkuat industri perasuransian dalam negeri.
“Kita coba mengajak reasuransi global untuk punya kantor di Indonesia,” kata Kepala Eksekutif Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Ogi Prastomiyono, dalam Insurance Forum, dikutip Senin, 21 Juli 2025.
|Baca juga: MSIG Life Luncurkan Secure, Perlindungan Penyakit Kritis dengan Manfaat Pasti!
|Baca juga: Berikut Peraih Market Leaders Asuransi Syariah 2025
Ogi mengungkapkan saat ini ketentuan mendirikan kantor di Indonesia mengharuskan perusahaan global membentuk perusahaan patungan atau Joint Venture (JV) dengan porsi kepemilikan asing maksimal 80 persen.
Sayangnya skema ini masih dianggap kurang menarik oleh pelaku industri reasuransi global. Akibatnya, banyak dari mereka memilih membuka cabang di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang menawarkan kemudahan lebih besar.
“Jadi bagi perusahaan global reasuransi itu mereka dapatkan kemudahan dari negara lain untuk bentuk kantor cabang di negara lain. Bahkan beberapa negara itu hanya dalam bentuk cabang. Kalau punya kepemilikan lebih besar dari 80 persen itu mungkin lebih menarik,” jelasnya.
Merespons kondisi tersebut, OJK tidak tinggal diam. Lembaga ini tengah menjalin koordinasi dengan kementerian terkait untuk membahas kemungkinan penyesuaian regulasi yang dapat membuka pintu lebih lebar bagi perusahaan reasuransi dunia agar mau beroperasi langsung di Tanah Air.
|Baca juga: Bukan Cuma Bertahan, Ini Jurus Pamungkas OJK Dongkrak Industri Asuransi RI!
|Baca juga: Ketua DAI: Klaim Tinggi Bukan Ancaman tapi Peluang untuk Industri Asuransi
“Ini kita sedang bicarakan ke kementerian terkait. Sehingga, risiko reasuransi tidak keluar semua,” tegas Ogi.
Lebih jauh, ia menambahkan, potensi Indonesia yang memiliki populasi terbesar keempat di dunia seharusnya menjadi daya tarik tersendiri. OJK berharap Indonesia dapat bertransformasi menjadi pusat reasuransi regional untuk kawasan Asia Pasifik, selaras dengan membaiknya tren ekonomi nasional.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News