Media Asuransi – Pemerintah mengalami kelebihan permintaan sebesar 2,24 kali atau Rp66,27 triliun dari target indikatif sebesar Rp20 triliun dalam lelang 7 seri Surat Utang Negara (SUN).
Pemerintah Terbitkan SUN Rp84,4 Triliun untuk Covid-19 dan PEN
Berdasar keterangan resmi Ditjen Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa, 3 November 2020, pemerintah memutuskan untuk menyerap Rp29,5 triliun. Ketujuh seri SUN yang dilelang adalah seri SPN12210205 (reopening), SPN12211104 (new issuance), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0080 (reiopening), FR0083 (reopening) dan FR0076 (reopening). Lelang dilakukan melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, lelang SUN hari ini diwarnai aksi wait and see investor terkait hasil Pemilu di Amerika Serikat. Namun demikian, incoming bids cukup besar mencapai Rp66,27 triliun dengan bid to cover raitio sebesar 2,24 kali.
“Incoming bids terbesar masih belum berubah dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya yaitu pada tenor 10, 15, dan 5 tahun,” jelasnya.
Menurutnya, imbal hasil yang ditawarkan oleh investor pada lelang pada hari ini cukup kompetitif yang tercermin dari penurunan WAY untuk tenor 10 dan 15 tahun sebesar 10 dan 11 bps dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya.
“Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp29,5 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya, dengan mempertimbangkan incoming bids pada lelang hari ini, yield atau imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional”. ACA
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
