Media Asuransi, JAKARTA – Sembari menyelam minum air. Peribahasa itu sepertinya cocok disematkan bagi Astra Financial. Pasalnya, Astra Financial mampu memposisikan diri untuk mendukung pertumbuhan industri otomotif sekaligus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.
Dukungan yang diberikan tentu sangat diperlukan sekarang ini mengingat industri otomotif dalam negeri masih juga belum bergairah. Di sisi lain, literasi dan inklusi keuangan turut dibutuhkan. Apabila meningkat maka industri keuangan menggeliat dan imbasnya terhadap aktivitas perekonomian. Bukan tidak mungkin, mata rantainya ke industri otomotif.
|Baca juga: PAI Gelar 8th Indonesia Actuaries Summit 2025, Diikuti 500 Aktuaris di Seluruh Indonesia!
Data Gaikindo yang dikutip Senin 14 Juli 2025 menunjukkan angka penjualan retail mobil (penjualan dari dealer ke konsumen) pada Juni sebanyak 61.647 unit, lebih banyak 340 unit atau 0,5 persen dari 61.307 unit pada Mei 2025. Angka itu masih lebih rendah dari penjualan ritel mobil pada Juni 2024 yang tercatat 70.290 unit.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengungkapkan Gaikindo menargetkan 900 ribu unit penjualan mobil baru selama 2025 dengan keyakinan industri otomotif Indonesia mampu bertahan dan tumbuh.
“Saat ini, industri otomotif Indonesia masih memiliki kesempatan untuk terus berkembang selama tetap optimistis, hati-hati, waspada, dan rasional. Salah satu upayanya adalah dengan menjaga dan mendorong permintaan pasar baik domestik dan internasional,” kata Yohannes, dikutip dari laman Gaikindo.
Vice President Director Astra (In-Charge Astra Financial) Rudy mengungkapkan Astra Financial berkomitmen untuk terus mendukung industri otomotif nasional. Bahkan, lanjutnya, Astra Financial merujuk dengan satu konsep yakni one stop financial solution yakni tidak hanya melayani secara otomotif tapi juga seluruh tahapan pengunjung.
|Baca juga: Bye-bye Ketidakpastian! Polis Asuransi Bakal Dijamin LPS Mulai 2028
|Baca juga: Mau Ketiban Durian Runtuh Hari Ini? Coba Pantau 4 Saham Berikut!
“Pengunjung otomotif (di GIIAS 2025) dalam konteks ini. Kami hadir (di GIIAS 2025) dengan 10 unit bisnis. Pertama dengan pembiayaan, hadir Astra Credit Companies (ACC), Toyota Astra Finance (TAF), dan FIFGROUP. Hadir juga untuk asuransi, ada Asuransi Astra, Astra Life. Juga dilengkapi dengan e-money kami yaitu AstraPay,” kata Rudy, Rabu, 23 Juli 2025.
“Kami juga punya digital ventures yaitu SEVA yaitu pre-approved financing dan etalase produk finansial kami yaitu Moxa. Dan juga Bank Saqu yang baru kami perkenalkan dalam dua tahun terakhir. Yang terakhir yang sangat penting juga yaitu OLXmobbi yaitu platform jual-beli mobil bekas yang akan memfasilitasi program trade-in mobil dalam ajang ini,” tambahnya.
Melalui kolaborasi yang terjalin, lanjutnya, Astra Financial berharap dapat membantu mewujudkan impian para pembeli mobil pertama atau pun yang berikutnya. Selain itu, Astra Financial juga menjadi platinum sponsor GIIAS 2025. “Ini sejalan misi Astra yaitu menjadi mitra keuangan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata Rudy.
Sedangkan terkait tema pada tahun ini, lanjutnya, yakni ‘Innovation in Motion‘ yaitu bagaimana Astra Financial bisa memperkenalkan inovasi keuangan. “Mungkin mudahnya adalah menawarkan produk dan program untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelas Rudy.
Industri otomotif penuh tantangan
Lebih lanjut, ia tidak menampik, industri otomotif nasional saat ini tengah penuh tantangan, bahkan bisa dibilang sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya, angka penjualan sampai dengan Juni 2025 untuk wholesale mengalami penurunan sebanyak 8,6 persen dan retail turun 9,7 persen.
|Baca juga: Mirae Asset Resmikan Cabang Terbesar, Jumlah Nasabah Dibidik 1 Juta pada 2026
|Baca juga: Riset DBS: Optimalisasi Modal, AI, dan ESG Jadi Prioritas Utama Bisnis di Indonesia
Namun, tambahnya, ada angin segar di mana sektor pembiayaan tetap tumbuh positif. Berdasarkan data yang Astra Financial terima dari OJK tercatat per Mei 2025 piutang pembiayaan naik sebesar 2,8 persen. Selain itu, diproyeksikan pembiayaan tumbuh sebanyak 8-10 persen sampai akhir 2025.
“Itu dipertegas lagi dengan data atau proyeksi dari APPI. Saya lihat Pak Suwandi (Wiratno, Ketua Umum APPI) ada di sini juga yang menyampaikan bahwa ini (sektor pembiayaan) akan tumbuh 8-9 persen juga. Jadi itu yang membuat kami optimistis bahwa ini (sektor pembiayaan) akan tetap bertumbuh di 2025,” jelasnya.
Rudy meyakini dengan kolaborasi semua stakeholder akan membantu pemulihan industri otomotif di semester kedua tahun ini. Sehingga dirinya berharap apa yang sudah dicapai Astra Financial pada 2024 bisa dipertahankan di 2025. “Jadi kami punya semangat menghadirkan produk dan program sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Kesemuanya, masih kata Rudy, sejalan dengan komitmen Astra Financial terkait peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang dicanangkan oleh OJK. “Singkatnya adalah kita mengatakan literasi sangat penting. Tapi kita tidak ingin konsumen hanya mengerti, tapi realitanya adalah membeli,” tukasnya.
Project Director Astra Financial GIIAS 2025 Tan Chian Hok menambahkan 70 persen hingga 80 persen dari masyarakat di Indonesia melakukan pembelian mobil dengan skema kredit. Kondisi itu yang membuat Astra Financial menyiapkan banyak promo yang ditawarkan kepada para pecinta otomotif untuk memiliki mobil impiannya.
|Baca juga: Premi ke Luar Negeri Masih Tinggi, OJK Terapkan 3 Jurus Ini di Industri Reasuransi RI
|Baca juga: Nyaris Separuh Warga RI Rentan Risiko Keuangan, OJK Soroti 5 Ancaman Serius Asuransi di 2025
“Memang dalam kesempatan sekarang (di GIIAS 2025) kita memberikan penawaran bunga menarik ditambah dengan bunga deposito enam persen untuk para customer yang ingin menempatkan sisa down payment atau kelebihan uangnya di Bank Saqu. Di samping itu tentunya banyak promo-promo menarik lain yang kita siapkan,” kata Tan Chian Hok.
Sebagai informasi, Astra Financial merupakan divisi jasa keuangan Astra yang menghadirkan layanan one stop financial solution.
Bekerja keras mengatasi semua tantangan
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM, dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Lainnya OJK Agusman tidak memungkiri penjualan kendaraan bermotor di Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan. Semua pihak perlu bekerja keras untuk mengatasi semua tantangan yang ada sekarang.
“Jadi bukan masa-masa yang seperti biasa kita alami. Tadi saya sempat diskusi dengan Pak Prijono (Sugiarto, Presiden Komisaris Astra), memang pernah juga (industri otomotif) mengalami masa ini di masa lalu, dan kita tetap perlu bekerja keras untuk mengatasi semua tantangan di depan mata kita ini,” kata Agusman.
Namun, ada angin segar di mana segmen kendaraan listrik tumbuh pesat dengan total penjualan melonjak 43,4 persen secara tahun ke tahun (yoy) di kuartal I/2025. Kondisi itu didorong komitmen transisi energi dan berbagai insentif fiskal yang tersedia di 2025. Kondisi itu diharapkan bisa berdampak positif terhadap industri otomotif termasuk di multifinance.
|Baca juga: OJK Bawa Kabar Buruk, Gejolak Israel-Iran Disebut Berpotensi Hantam Produk Unitlink!
|Baca juga: OJK Wanti-wanti Industri Asuransi soal Aktuaris, Ini Langkah Cegah Tenaga Ahli Kabur
“Perusahaan pembiayaan memainkan peran strategis dalam ekosistem industri otomotif. Kami mencatat piutang pembiayaan tumbuh 2,83 persen year on year menjadi Rp504 triliun dengan rasio NPF yang terkendali. Namun, angka pertumbuhan 2,83 persen ini kami anggap suatu tantangan yang juga luar biasa. Ini kawan-kawan di APPI sangat mengetahui,” ungkapnya.
Pasalnya, industri perusahaan pembiayaan sebelumnya tumbuh double digit yakni di 2022-2023. Diharapkan kondisi itu bisa berulang di mana OJK secara konsisten melakukan berbagai langkah penguatan, termasuk dengan menerbitkan POJK terbaru Nomor 46 Tahun 2024 mengenai perusahaan pembiayaan ini.
Selain itu, Agusman mengaku, OJK bersama dengan asosiasi terkait juga sudah membuat peta jalan untuk lima tahun selanjutnya guna meningkatkan daya saing dan kemampuan semua pihak terkait. Hal itu demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dari segi perusahaan pembiayaan.
“Kami juga berkomitmen terus meningkatkan pengawasan yang prudent dan berbasiskan risiko untuk dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi peningkatan stabilitas dan tentunya perkembangan dari industri kita terhadap sektor keuangan dan perekonomian kita,” ucap Agusman.
|Baca juga: Respons Putusan MK soal Pasal 251 KUHD, OJK Pantau Ketat Penyesuaian Polis Asuransi
|Baca juga: CUAP Bareng Prudential Meluncur, Tawarkan Penghasilan Tambahan bagi Gen Z hingga Ibu Rumah Tangga
Lebih lanjut, masih kata Agusman, melihat antusiasme masyarakat di acara GIIAS 2025 dan di tahun-tahun sebelumnya dengan berbagai inovasi dan kolaborasi membuat OJK yakin industri otomotif akan terus melaju ke depan lebih baik lagi menjadi salah satu motor penggerak perekonomian nasional dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Dengan penuh semangat, kami menyambut para peserta GIIAS. Sekali lagi terima kasih kepada Gaikindo dan juga Astra Financial atas dukungan yang luar biasa terhadap industri otomotif dan perekonomian negeri ini. Semoga kegiatan ini mampu menstimulasi pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor dan juga industri asuransi di Indonesia,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News