1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Ilustrasi. | Foto: Allianz Life Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan keempat Juli 2025, menunjukkan angka yang cukup stabil. Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Perkembangan Nilai Tukar 21 – 25 Juli 2025

|Baca juga: Pelemahan Nilai Tukar Tak Berdampak Langsung Terhadap Neraca Perbankan

Pada akhir hari Kamis, 24 Juli 2025

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.280 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,50 persen.
  3. DXY melemah ke level 97,38.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke 4,396 persen.

|Baca juga: Bank Indonesia Putuskan Intervensi Pasar untuk Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 25 Juli 2025

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp Rp16.315 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun relatif stabil di 6,49 persen.

|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Aliran Modal Asing (Minggu IV Juli 2025)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 24 Juli 2025 sebesar 70,90 bps (basis points), turun dibanding dengan 18 Juli 2025 sebesar 72,51 bps.
  2. Berdasar data transaksi 21-24 Juli 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp11,30 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp0,10 triliun di pasar saham dan Rp2,10 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp13,50 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
  3. Selama tahun 2025, berdasar data setelmen sampai dengan 24 Juli 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp59,52 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp58,92 triliun di pasar saham dan Rp60,19 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 28 Juli 2025.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Danantara Bakal Restrukturisasi Asuransi BUMN, Legislator: Pastikan Tidak Terjadi Moral Hazard!
Next Post Kebutuhan Masih Rumah Tinggi, Begini Siasat Bank Mega Syariah Dorong Pembiayaan KPR

Member Login

or