1
1

Perusahaan Asuransi Diminta Cepat Beradaptasi di Tengah Meningkatnya Volatilitas Global

Ilustrasi | Foto: Pexels

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan dari Divisi Riset GlobalData Celent mengungkapkan model risiko tradisional tidak lagi memadai. Hal ini disebabkan perusahaan asuransi dalam menghadapi gangguan yang semakin meningkat akibat perubahan iklim, kecerdasan buatan (AI), ketidakstabilan geopolitik, dan fragmentasi sosial.

Melansir Insurance Asia, Rabu, 30 Juli 2025, hal ini tertuang dalam laporan bertajuk ‘Navigating Liquid Risk: Rethinking Insurance for a World of Disruption‘. GlobalData memperkenalkan ‘Liquid Risk‘ sebagai kerangka kerja baru yang melihat risiko sebagai sesuatu yang bergerak cepat, saling terhubung, dan semakin sulit dimodelkan.

|Baca juga: Pendapatan Negara Seret, Ini Biang Keroknya Kata Sri Mulyani!

|Baca juga: KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal II/2025 Tetap Terjaga di Tengah Tekanan Global

Laporan tersebut mengatakan sistem warisan yang dibangun untuk lingkungan stabil tidak mampu mengikuti perkembangan sehingga mendorong perusahaan asuransi untuk mengadopsi operasi real-time dan adaptif.

Analis Asuransi Senior Celent Fábio Sarrico mengatakan dasar dari asuransi yaitu kepercayaan berada di bawah tekanan dalam dunia di mana fakta sering kali diperdebatkan. Ia mencatat risiko kini melintasi sektor dan batas negara, membuatnya lebih sulit untuk diprediksi dan dikelola menggunakan alat tradisional.

Selain itu, laporan itu juga menyoroti bagaimana kerugian terkait iklim dan disinformasi yang didorong oleh AI sudah mulai membebani industri. Kemudian, menyerukan sistem berbasis cloud dan event-driven, serta perombakan desain produk untuk mengatasi risiko yang berkelanjutan dan sistemik.

|Baca juga: KSSK Sebut Kinerja Pasar Modal Indonesia Ciamik di Triwulan II/2025

|Baca juga: Dunia dalam Krisis? Sri Mulyani Blak-blakan soal Dampak Tarif AS dan Konflik Global ke RI

“Pergeseran ini bukan hanya tentang transformasi digital, tetapi tentang tetap relevan di dunia di mana volatilitas menjadi norma,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pendapatan PGE Kuartal II/2025 Mencapai US$204,85 Juta
Next Post PPATK dan DANA Bersinergi dan Berkolaborasi Menjaga Ekosistem Keuangan Digital

Member Login

or