1
1

Laba SMBC Indonesia (BTPN) Anjlok 19% Jadi Rp1 Triliun di Semester I/2025

Menara SMBC. | Foto: SMBC Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank SMBC Indonesia Tbk (BTPN) atau SMBC Indonesia mencatat laba bersih setelah pajak (konsolidasi) selama Januari-Juni 2025 sebesar Rp1 triliun. Pencapaian itu lebih rendah 19 persen secara tahunan (yoy), terutama disebabkan oleh lebih tingginya biaya kredit.

Kenaikan biaya operasional sebesar sembilan persen yoy ditutup oleh kenaikan pendapatan operasional sebesar 11 persen yoy. SMBC Indonesia terus menjaga ketahanan bisnis di tengah tantangan pasar yang dinamis dalam beberapa waktu terakhir, baik di dalam maupun luar negeri.

|Baca juga: KB Bank (BBKP) Resmi Terima Suntikan Modal Rp3 Triliun dari Induk, Siap Tancap Gas?

|Baca juga: OJK Yakin Kesepakatan Dagang Indonesia-AS Tingkatkan Daya Saing Industri RI

Direktur Utama SMBC Indonesia Henoch Munandar mengatakan pencapaian pada semester I/2025 memberikan motivasi lebih untuk menjalani paruh kedua tahun ini dengan terus fokus pada kualitas kinerja operasional yang konsisten, pengelolaan risiko yang bijak, dan integrasi bisnis yang efektif.

“Dengan begitu, kami bisa terus menciptakan pertumbuhan yang lebih bermakna bagi setiap segmen nasabah dan masyarakat luas,” kata Henoch, dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 31 Juli 2025.

Laporan keuangan konsolidasi periode Januari-Juni 2025 telah memperhitungkan kinerja PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF), atau Grup OTO, bagian dari SMBC Indonesia.

Sementara, untuk periode yang sama di 2024, SMBC Indonesia memperhitungkan kinerja laba rugi Grup Oto dari April-Juni 2024. Namun untuk posisi neraca, sudah dilakukan konsolidasi sejak Maret 2024, mengingat akuisisi dilakukan pada akhir Maret 2024.

|Baca juga: Sesmenko Susiwijono Sebut Tidak Ada Pengiriman Data Pribadi WNI ke AS

|Baca juga: UMKM Dinilai Wajib Jadi Supply Chain dari Perusahaan Besar, Kadin Beberkan Alasannya!

Berdasarkan laporan ini, SMBC Indonesia meraih pendapatan operasional sebesar Rp9,1 triliun, naik 11 persen yoy. Pendapatan bunga bersih juga naik 15 persen yoy menjadi Rp8 triliun berkat kontribusi positif dari kredit, penempatan aset likuid, dan pendapatan bunga bersih Grup OTO.

Peningkatan pendapatan bunga bersih secara konsolidasi sejalan dengan margin bunga bersih (NIM) yang naik ke level 7,1 persen per Juni 2025 dengan disertakannya kontribusi dari Grup OTO usai akuisisi, dari 6,4 persen pada Juni 2024. SMBC Indonesia berupaya menjaga NIM di tengah persaingan bunga atas kredit yang diberikan, cost of fund, serta volatilitas pasar.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Manjakan Nasabah, BCA (BBCA) Umumkan Daftar Penerima Hadiah Gebyar Badan Usaha BCA 2025
Next Post Ajaib Sekuritas Rekomendasikan Beli Saham MEDC, SCMA, dan DATA

Member Login

or