1
1

Fenomena Rohana-Rojali Merebak, Bos OJK Ungkap Biang Keroknya!

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. | Foto: OJK

Media Asuransi, JAKARTA – Fenomena Rombongan Hanya Nanya (Rohana) dan Rombongan Jarang Beli (Rojali) yang tengah viral di media sosial dinilai sebagian pihak sebagai sinyal pelemahan daya beli masyarakat. Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai penyebabnya lebih karena ketidakpastian ekonomi.

Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK Mahendra Siregar mengatakan kondisi ekonomi yang tidak pasti dalam beberapa bulan terakhir membuat konsumen cenderung mengambil banyak pertimbangan dan menahan diri sebelum berbelanja.

|Baca juga: OJK Catat Kredit Bank Dikuasai Sektor Tambang, Kue Bisnis di UMKM Masih Minim

|Baca juga: Asuransi dan Reasuransi BUMN Bakal Dimerger, Bos OJK Beri Pesan Penting Ini!

“Pada saat terjadi kondisi yang lebih tidak pasti, di waktu beberapa bulan terakhir ini, tentu banyak pihak yang lebih mengambil posisi menimbang-nimbang sebelum mengambil keputusan,” kata Mahendra, dalam konferensi pers RDKB OJK, Senin, 4 Agustus 2025.

Menurutnya wajar bila konsumen mengambil sikap hati-hati di tengah situasi ekonomi yang penuh gonjang-ganjing.

“Tapi dengan kepastian yang sudah lebih jelas, dengan hasil yang telah dicapai maka tentu ekspektasi kita juga sama dengan pihak produsen dan investor. Konsumen pun akan memperoleh kepastian lebih baik terhadap keputusan yang dapat mereka ambil untuk menentukan belanja lebih lanjut ke depan,” ujarnya.

|Baca juga: Melonjak 18%, Bank Mega Syariah Bukukan DPK Rp11 Triliun di Semester I/2025

|Baca juga: Bos OJK: Masih Ada Ruang untuk Bank Turunkan Suku Bunga Kredit di 2025

Mahendra optimistis begitu kondisi ekonomi dan kepastian kebijakan membaik, fenomena Rohana-Rojali akan berkurang, dan masyarakat akan kembali berbelanja seperti biasa. Apalagi, ia menambahkan, pemerintah terus berupaya menggenjot perekonomian nasional, termasuk dengan mempercepat realisasi belanja negara.

“Beberapa hal yang sudah dilaksanakan dan akan terus dilaksanakan, termasuk juga mempercepat dan akselerasi belanja pemerintah tentu akan membawa dampak positif kepada pergerakan perekonomian dengan belanja yang lebih besar,” pungkas Mahendra.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fitch Revisi Peringkat dan Outlook Asuransi Asei
Next Post Harga Bitcoin Rebound, Altcoin Diperkirakan Menyusul

Member Login

or