Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas diperdagangkan melemah di tengah sentimen pemangkasan bunga Federal Reserve di bulan depan akibat sinyal pelemahan ekonomi Amerika Serikat menyusul data tenaga kerja di Juni yang lemah.
|Baca juga: BI Gelar QRIS Jelajah Indonesia 2025 untuk Dorong Digitalisasi dengan Wisata Budaya
Emas spot diperdagangkan di $3.371,56 per troy ons, atau turun 0,06 persen (2,07 poin) pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, pukul 14.15 WIB.
Kendati melemah pada hari ini namun pelaku pasar trading emas berjangka menyatakan tren penguatan masih berlaku di pekan ini dan hingga pekan depan.
Buruknya data non farm payroll (NFP) AS yang dirilis Jumat pekan lalu, serta data pesanan pabrik AS Senin kemarin yang lebih rendah dari estimasi, membuat peluang pemangkasan bunga The Fed pada September semakin besar.
Sebagaimana diketahui, NFP di AS naik sebesar 73.000 pada bulan Juli 2025, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) melaporkan pada hari Jumat minggu lalu. Pembacaan ini mengikuti kenaikan 14.000 (direvisi dari 147.000) yang tercatat pada bulan Juni dan berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 110.000.
Berdasarkan data dari perangkat FedWatch, pelaku pasar saat ini melihat probabilitas pemangkasan bunga The Fed pada September sebesar 94 persen, naik tajam dibandingkan pekan lalu yang masih sebesar 40 persen.
Menurunya bunga The Fed akan menurunkan yield US Treasury dan menurunkan daya saing surat utang pemerintah AS itu terhadap emas. US Treasury dan emas dianggap sebagai aset safe haven utama di perdagangan global.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News