Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebutkan peringkat sektor pariwisata di Indonesia dalam World Economic Forum (WEF) terus meningkat dari waktu ke waktu. Meski demikian, perlu ada upaya bersama dengan pihak terkait untuk terus meningkatkan industri pariwisata agar tumbuh berkelanjutan di masa mendatang.
“Nah jadi dalam hal ini kami berharap kita bisa terus meningkatkan industri atau sektor pariwisata kita ini,” kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti, dalam sambutannya di Talkshow Pariwisata bertajuk ‘Next-Gen Tourism: Bersaing Cerdas, Berkembang Hebat, dan Berkelanjutan‘, di Jakarta, Kamis, 7 Agustus 2025.
|Baca juga: OJK Bongkar Dugaan Fraud di Bank Woori Saudara, Ada Perusahaan Ekspor Terlibat?
|Baca juga: BNI (BBNI) Permudah Nasabah Aktifkan Kembali Rekening Dormant Tanpa Biaya Tambahan
Ia menambahkan salah satu pencapaian yang patut dibanggakan di sektor pariwisata di Indonesia yakni di WEF dari sisi peringkat terus meningkat. “Sektor pariwisata kita mengalami peningkatan yang sangat tinggi, di mana sekarang tourism di Indonesia ini menduduki peringkat kedua di Asia Tenggara pada 2024. Kita cuma kalah sama Singapura,” ucapnya.
Pada konteks itu, tambahnya, peringkat Indonesia naik 10 level menjadi peringkat ke-22 dari 119 negara di 2024. Meski mengalami peningkatan yang cukup signifikan, namun Destry meminta untuk para pihak terkait untuk tidak berpuas diri dan perlu terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan pariwisata di Indonesia.
|Baca juga: Data Pertumbuhan Ekonomi Anomali, Ekonom Tuntut Pemerintah segera Klarifikasi
|Baca juga: Pertumbuhan Premi Asuransi Melambat, Pengamat Beberkan Sejumlah Biang Keroknya!
“Tentunya kita tidak puas sampai di sini, karena potensi yang kita miliki jauh lebih besar daripada negara sahabat kita. Jadi dalam kesempatan ini tentunya saya ingin mengajak kepada teman-teman semua, ayo mari kita bersama-sama kita pikirkan apa kira-kira potensi dari sektor parwisata kita yang bisa kita tingkatkan ke depan,” ucapnya.
Menurutnya optimalisasi potensi pariwisata di Indonesia menjadi penting agar pariwisata Indonesia tidak hanya Bali semata. Ia menilai, Bali merupakan wilayah yang sangat indah, tapi perlu juga diketahui oleh pihak luar bahwa Indonesia juga mempunyai banyak wilayah yang indah di luar Bali.
“Indonesia, Bali ya yang bagus wisatanya. Nah padahal kita punya banyak di luar Bali. Di luar Bali kita punya banyak (pariwisata yang indah). Ini yang harus terus kita gali. Bali pun bukan hanya yang sekarang ini ada. Tadi saya baru dengar dari Bu Wamen, ternyata Buleleng itu potensinya besar sekali,” kata Destry.
|Baca juga: Ada 3.858 Pengaduan Debt Collector di Sektor Fintech, Begini Sikap OJK!
|Baca juga: Nama Bos Investree Adrian Gunadi Tidak Ada di Daftar Buronan Interpol, Ini Respons OJK!
Dari sisi Bank Indonesia, masih kata Destry, bank sentral akan terus mendukung sektor pariwisata yang salah satunya dari sisi penguatan sistem pembayaran. “Dari Bank Indonesia, ada satu juga yang sudah kami terus lakukan yaitu bagaimana kami terus memperkuat sistem pembayaran kita melalui QRIS, mempermudah pariwisata di Indonesia,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News