1
1

Pasar Obligasi Indonesia Merespons Positif Kemenangan Joe Biden

Media Asuransi – Hasil Quick Count Pilpres Amerika Serikat dengan kemenangan Joe Biden memberikan dampak positif bagi pasar obligasi Indonesia. Seluruh indeks return pasar obligasi ditutup menguat pada pekan pertama di bulan November.

Joe Biden Jadi Presiden AS, Ini Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia

Mengutip Weekly Report 2-6 November 2020 dari Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), pasar obligasi mengawali pekan di bulan November dengan perfoma positif. Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat sebesar +1,08 persen wow ke level 304,1681. Selain itu, INDOBeXG-Total Return naik sebesar +1,13 persen wow ke level 298,7739 dan INDOBeXC-Total Return naik +0,58 persen wow ke level 326,7674.

“Dengan demikian, return yang dihasilkan oleh ketiga indeks tersebut secara tahun berjalan juga semakin meningkat yakni masing-masing: +10,82 persen ytd (ICBI), +10,98% ytd (INDOBeXG-TR), dan +9,01 persen (INDOBeXC-TR),” tulis laporan tersebut seperti dikutip Media Asuransi, Rabu, 11 November 2020.

Di tengah kepastian resesi ekonomi Indonesia pascarilis PDB kuartal III/2020 yang  terkontraksi –3,49 persen yoy (lebih buruk dari konsensus –3,00 persen yoy), penguatan pada pasar obligasi domestik pekan ini dipicu oleh respons positif pasar terhadap hasil Quick Count pemilihan Presiden Amerika yang sesuai konsensus pasar dengan keunggulan Joe Biden.

Hingga 5 November 2020, Total Emisi Obligasi dan Sukuk Capai Rp72,06 Triliun

“Kondisi tersebut tercermin dari gambar dibawah yakni ICBI, yang menjadi indikator return obligasi, menguat signifikan jelang akhir pekan seiring update hasil Quick Count yang menunjukkan Joe Biden akan menjadi Presiden Amerika.”

Tren positif pasar pekan ini juga tak lepas dari penguatan kurs spot rupiah terhadap US$. Dalam sepekan, rupiah berhasil menguat signifikan hingga 415 poin dari level Rp14.625/US$ menjadi Rp14.210/US$. Level ini juga menjadi yang terkuat sejak 4 bulan terakhir. Alhasil, kondisi tersebut turut mendorong turunnya persepsi risiko investor di pasar domestik yang tercermin dari penurunan CDS Indonesia tenor 5 tahun sebesar –9,13 bps wow ke level 86,60.

Outlook Pekan Kedua

Pasar obligasi domestik diperkirakan bergerak positif dengan kecenderungan terbatas pada pekan kedua November. Faktor kemenangan Joe Biden pada Pilpres AS diperkirakan menjadi katalis positif pasar di awal pekan. Namun pasar akan bergerak terbatas menjelang akhir pekan seiring dengan meredanya euforia kemenangan Biden.

Dari segi rilis data ekonomi pada pekan ini akan minim rilis data ekonomi utama. Pasar diperkirakan lebih mencermati data klaim pengangguran yang berdasarkan konsensus menurun ke level 741.000 klaim dari 751.000 klaim.

Kurva PHEI-IGSYC (PHEI-Indonesia Government Securities Yield Curve) pekan ini berpola bullish. Yield tenor 1 tahun-30 tahun kompak turun dan mencatat penurunan rata-rata sebesar –13,74 bps wow. Rata-rata yield kelompok tenor pendek (<5 tahun) turun paling besar hingga –14,48 bps wow. Mengikuti dibelakangnya secara berturut-turut adalah tenor panjang (>7 tahun) –13,82 bps wow dan tenor menengah (5-7 tahun) –12,12 bps wow.

Performa positif juga ditunjukkan pasar sukuk negara. Seluruh seri sukuk negara mencatatkan penguatan harga dengan rata-rata sebesar +71,21 bps wow. Adapun rata-rata harga pada ketiga kelompok serinya masing-masing menguat sebesar: IFR +78,10 bps wow, PBS +80,20 bps wow, dan SR +18,83 bps wow. Oleh karena itu, Indonesia Government Sukuk Index-Total Return (IGSIX-TR) pada akhir pekan ini berhasil ditutup menguat sebesar +0,82 persen wow ke level 276,3635. 

Aktivitas perdagangan obligasi pekan ini mengalami peningkatan. Rata-rata frekuensi transaksi harian naik +41,32 persen wow menjadi 1.752 transaksi/hari. Sementara itu, rata-rata volume harian meningkat +46,20 persen wow menjadi Rp26,46 triliun/hari.

Pemerintah pekan ini telah melaksanakan lelang Surat Berharga Negara (SBN) dengan target indikatif Rp20,00 triliun hingga Rp40 triliun. Pemerintah melelang 2 seri SPN: SPN12210205 (TTM 0,26 tahun), SPN12211104 (new issuance, tenor 1 tahun), dan 5 seri FR yakni FR0086 (TTM 5,45 tahun), FR0087 (TTM 10,29 tahun), FR0080 (TTM 14,62 tahun), FR0083 (TTM 19,46 tahun), dan FR0076 (TTM 27,55 tahun). ACA

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan, Waspadai Profit Taking
Next Post BNI Syariah Gelar Pelatihan Manajemen Masjid Sumatra secara Virtual

Member Login

or