1
1

Mengenal Apa Itu Phising, Deteksi, dan Cara Menghindarinya!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTAPhishing adalah serangan siber yang bertujuan mencuri informasi sensitif pengguna melalui upaya penipuan daring yang semakin umum dan sering mengancam keamanan digital. Kondisi ini tidak ditampik kian mengkhawatirkan.

Kejahatan digital tersebut mengejar informasi sensitif seseorang melalui email, unggahan media sosial, atau pesan teks. Istilah phishing merupakan variasi dari kata fishing dalam bahasa Inggris yang berarti memancing. Dalam praktiknya, aktivitas phishing bertujuan untuk memancing individu agar memberikan informasi pribadi tanpa mereka sadari, dengan tujuan kriminal.

|Baca juga: Bos GOTO: KOMPAG Sumbang Rp19,6 Triliun terhadap PDB Indonesia

|Baca juga: KPEI Sebut Pasar Modal Indonesia Wajib Dibanggakan, Ternyata Ini Alasannya!

Terdapat tiga kategori data yang menjadi tujuan utama dalam phishing, yakni informasi pribadi (seperti nama, usia, alamat, nomor telepon), data akun (termasuk username dan password), serta informasi finansial (data kartu kredit atau rekening bank).

Informasi-informasi ini dapat langsung dimanfaatkan oleh penjahat untuk penipuan, atau dijual kepada pihak lain untuk kegiatan yang tidak etis. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas secara rinci tentang ciri-ciri phishing, cara mengidentifikasinya, dan langkah-langkah untuk melindungi kamu dari serangan ini.

Phishing dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari email, pesan teks, hingga situs web palsu. Misalnya, email atau pesan yang mengajak untuk memberikan informasi sensitif dengan urgensi tinggi atau situs web yang tampak mirip dengan situs asli, tetapi sebenarnya palsu.

|Baca juga: Pemerintah Catat Penyaluran KUR Capai Rp150 Triliun per Juli 2025, Paling Banyak di Sektor Produksi

|Baca juga: Minim Emiten Baru, HSBC Dorong Indonesia Genjot IPO untuk Gaet Investor

Mengenali tanda-tanda penting seperti email, situs web palsu, atau pesan yang mencurigakan. Biasanya modus operandi phishing menekankan pada urgensi dan ancaman. Bahkan seringkali, kesalahan tata bahasa atau URL yang sedikit berbeda dapat menjadi tanda peringatan.

Langkah-langkah dalam memverifikasi keaslian situs web, pengecekan URL, dan mengevaluasi email yang mencurigakan, tidak mengklik tautan yang mencurigakan, memeriksa keaslian pesan, dan memvalidasi situs web sebelum memasukkan informasi pribadi, merupakan upaya yang bisa dilakukan dalam mengidentifikasi phising.

|Baca juga: OCBC Syariah Gelar Inisiatif Literasi Demi Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Cianjur

|Baca juga: Pemerintah Pede UMKM Indonesia Punya Daya Tahan Tangguh, 3 Ini Jadi Buktinya!

Mengutip Tugu Insurance, Minggu, 17 Agustus 2025, berikut beberapa tips untuk menghindari phising:

  1. Penggunaan software keamanan seperti mendorong penggunaan perangkat lunak keamanan yang kuat dan terbaru.
  2. Pembaruan kata sandi dengan memperbarui secara rutin kata sandi dan menggunakan kombinasi yang kuat.
  3. Meningkatkan kesadaran akan praktik phishing di kalangan pengguna.
  4. Berada dalam sikap skeptis saat menerima pemberitahuan hadiah melalui pesan/email.
  5. Tidak mengklik tautan yang dikirimkan oleh pihak yang tidak dikenal, termasuk file foto dan aplikasi dalam platform pesan.
  6. Melakukan pengecekan detail identitas pengirim pesan yang tidak dikenal, termasuk foto profil, nomor telepon, dan alamat.
  7. Tidak memberikan informasi pribadi kepada individu yang tidak dikenal.
  8. Menggunakan aplikasi resmi untuk menghindari potensi malware yang dibawa oleh aplikasi dari sumber yang tidak resmi.
  9. Meningkatkan keamanan perangkat dengan menerapkan metode otentikasi dua faktor (F2A) dan memasang perangkat lunak antivirus.
  10. Tidak langsung panik saat menerima pesan darurat, seperti kabar kecelakaan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI, BCA Syariah Ajak Karyawan Donor Darah
Next Post QRIS Resmi Bisa Digunakan di Jepang

Member Login

or