1
1

Berikut Kisah 4 Mitra Usaha Inspiratif yang Sukses Bersama GoFood

GoFood membagikan empat kisah mentor Pojok Belajar yang dipilih secara khusus dari mitra usaha berprestasi dengan rekam jejak bisnis kuliner yang solid, wawasan yang relevan, serta semangat kolaborasi tinggi untuk tumbuh bersama. | Foto: GoFood

Media Asuransi, JAKARTA – Pojok Belajar merupakan sesi berbagi ilmu dan pengalaman secara tatap muka langsung dan lebih intensif antar Mitra Usaha GoFood. Sebagai bagian dari rangkaian edukasi Komunitas Partner GoFood, Pojok Belajar telah berlangsung selama setahun dan menjangkau ribuan mitra usaha.

Program itu dengan materi seputar branding, strategi pemasaran, hingga pengelolaan keuangan. Kali ini, GoFood membagikan empat kisah mentor Pojok Belajar yang dipilih secara khusus dari mitra usaha berprestasi dengan rekam jejak bisnis kuliner yang solid, wawasan yang relevan, serta semangat kolaborasi tinggi untuk tumbuh bersama.

|Baca juga: OJK Ungkap Kabar Terbaru tentang Implementasi Asuransi TPL

|Baca juga: Gandeng Hiswana Migas, Bank Muamalat Dukung Ekosistem Energi Melalui Layanan Perbankan Syariah

Mengutip keterangan tertulis GoFood, Rabu, 13 Agustus 2025, berikut kisah inspiratif dari empat resto mentor KOMPAG di Pojok Belajar:

1. Toko Kami: Lima tahun gabung GoFood, Toko Kami raih cuan manisnya bisnis kopi

Toko Kami, sebuah gerai coffee shop asal Pontianak mengawali perjalanannya di 2021. Toko Kami ingin menjadi jembatan dalam memperkenalkan kekayaan kopi dan kuliner tradisional Indonesia kepada dunia dengan sentuhan modern tanpa kehilangan keaslian Indonesia.

Berlatar belakang sebagai seorang karyawan, Yudistira, pemilik Toko Kami, memulai bisnis kulinernya dari nol, bahkan cenderung nekat karena tanpa adanya pengalaman bisnis sebelumnya. Kemudian, pada 2021 Toko Kami mulai bergabung dengan GoFood untuk merambah pasar secara daring.

Sejak bergabung Toko Kami merasakan langsung kemudahan fitur aplikasi GoFood Merchant dan kekuatan komunitas terhadap perkembangan bisnisnya. “GoFood punya peran besar dalam mendorong pertumbuhan Toko Kami. Dalam tiga tahun terakhir, bisnis kami jadi lebih stabil, penjualan daring tertinggi itu berasal dari GoFood,” kata Yudistira.

|Baca juga: OJK Beberkan Update Terbaru POJK tentang Penguatan Ekosistem Asuransi Kesehatan

|Baca juga: OJK Beri Jeda Waktu untuk Perusahaan Asuransi Sampaikan Laporan Keuangan Imbas Penerapan PSAK 117

Bukan cuma dari sisi bisnis, lanjutnya, di GoFood, melalui KOMPAG, Toko Kami merasakan langsung kecepatan dalam mengakses informasi, solusi atas tantangan bisnis, serta insight dan ilmu yang sangat aplikatif dalam pengelolaan bisnis.

“Saya sangat mengapresiasi sekali dukungan seperti ini, karena sebagai pelaku usaha, penting sekali memahami tren dan kebutuhan pasar —terlebih pasar industri makanan dan minuman yang sangat dinamis,” ujar Yudistira.

Berbekal pengalaman dan pencapaian usahanya, Yudistira ikut berkontribusi menjadi salah satu mentor KOMPAG untuk berbagi pengetahuan dan pengalamannya kepada sesama pengusaha kuliner di Pontianak. Dengan begitu, Yudistira berharap dapat membantu pelaku UMKM kuliner lainnya untuk mengakselerasi bisnis dengan mengurangi waktu untuk trial and error.

2. Kebab Dara: Bangkit dari kebangkrutan, GoFood dan KOMPAG dorong bisnis street food tumbuh hingga 900 persen

Dari usaha street food dan hampir bangkrut, Kebab Dara, yang didirikan pada 2007 di Kota Padang, kini berhasil tetap berdiri tegak bahkan meraih sukses setelah bergabung dengan GoFood pada 2018.

Ketika pandemi covid-19 mengancam keberlanjutan bisnis keluarga, Hafiz Heriyuda memutuskan untuk mengelola Kebab Dara milik orang tuanya secara penuh pada 2020 dengan memanfaatkan platform GoFood secara maksimal.

|Baca juga: Rekor Market Cap Rp13 Ribu Triliun Jadi Modal BEI Tembus 10 Bursa Global Terbesar

|Baca juga: OJK: Piutang Multifinance Tetap Tumbuh Meski Penjualan Kendaraan Lesu

“Kehadiran KOMPAG dan Pojok Belajar sangat membantu mengelola bisnis kecil kami dari hal yang paling sederhana seperti menyusun menu dengan rapi, cara foto yang menarik, hingga deskripsi produk yang jelas. Hal ini ternyata dampaknya sangat besar secara jangka panjang,” kata Hafiz.

Setelah fokus mengembangkan bisnis secara daring, penjualan Kebab Dara berhasil meningkat hingga 900 persen sejak pertama kali bergabung dengan GoFood. Kini, Hafiz bisa membagikan tips sukses dan pengalamannya kepada sesama UMKM sebagai mentor KOMPAG lewat program Pojok Belajar.

3. 2080 Burger: Mitra usaha GoFood yang sandang gelar Asia’s Top 80

Di Bali, sebuah resto berhasil masuk ke dalam jajaran merchant Asia’s Top 80 pada 2022, ialah 2080 Burger. Usaha yang didirikan oleh Heru Dwi Soesilo pada 2020 ini pada awalnya hanya mengandalkan pelayanan makan di tempat. Setelah beberapa bulan membuka resto, Heru yang telah lama berkecimpung di dunia kuliner tak menunggu lama untuk bergabung di GoFood.

“GoFood sangat berdampak untuk pertumbuhan bisnis 2080 Burger, terutama menjangkau area yang sulit mencari makanan enak dengan kualitas terbaik. Selain itu, saya bersyukur bisa bergabung dengan KOMPAG karena saya bisa membagikan pengalaman 25 tahun saya di bidang kuliner kepada para pelaku usaha lainnya,” ucap Heru.

|Baca juga: OJK Perkuat 3 Pilar Utama untuk Dongkrak Pasar Modal Indonesia

|Baca juga: BEI Bidik 1.200 Perusahaan Melantai di Bursa pada 2029, Begini Strateginya!

Sejak menjadi mentor KOMPAG pada 2022, ia mengungkapkan, mayoritas pelaku usaha pemula masih belum memiliki mindset fundamental bisnis yang baik. “Mereka hanya berpikir makanan yang enak otomatis akan terjual mudah. Padahal, jika bisnis tidak didukung dengan pemasaran dan branding yang kuat maka akan sulit menopang bisnis secara berkelanjutan,” ucapnya.

4. Ayam Geprek Express: Banting setir dari pengemudi online jadi pengusaha kuliner hingga miliki tiga cabang

Ayam Geprek Express, merupakan resto yang didirikan oleh Mingan pada 2020. Sebelumnya, Mingan bekerja sebagai mitra pengemudi Gojek sejak 2017, namun karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di masa pandemi covid-19, Mingan berinisiatif untuk membuka usaha kuliner.

Dengan modal terbatas dan tanpa pengalaman di bidang kuliner, ia memulai usaha ayam geprek hanya dengan mengandalkan GoFood sebagai platform pemesanan. Dari memasak di dapur rumah kontrakan, Ayam Geprek Express kini mengalami perkembangan pesat, hingga memiliki tiga cabang yang berdiri di lokasi strategis di wilayah Bogor.

|Baca juga: Pasar Modal RI Tangguh, Bos OJK: 13 Perusahaan Siap IPO Senilai Rp16,65 Triliun!

|Baca juga: KSEI Catat Jumlah Investor Pasar Modal Capai 17,59 Juta hingga Agustus 2025

“Saya buka usaha benar-benar tanpa dasar bisnis dan pengalaman di bidang kuliner. Sejak awal, GoFood berperan besar terhadap bisnis saya dan selalu memperhatikan kebutuhan para mitranya dengan menyediakan kelas edukasi lewat KOMPAG. Alhamdulillah, kini saya bisa sewa kios di pinggir jalan utama dan memiliki beberapa cabang Ayam Geprek Express,” ucapnya.

Tahun ini, Mingan resmi bergabung menjadi mentor KOMPAG agar dapat memperluas ilmu ke para UMKM lainnya. Sebelumnya, Mingan juga aktif berkegiatan di KOMPAG dan memahami memasarkan produk agar dikenal luas merupakan salah satu tantangan yang banyak dialami pelaku UMKM.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Terbitkan Sukuk Rp1,5 Triliun, CIMB Niaga Finance Tawarkan Imbal Hasil 6,15%-6,50%
Next Post Zyrexindo Mandiri Buana (ZYRX) Ekspansi Kapasitas Produksi ke Pasar AS

Member Login

or