Media Asuransi, GLOBAL – Keluarga kaya di Singapura semakin banyak beralih ke produk asuransi jiwa fleksibel yang juga memberikan bunga untuk mengelola transfer kekayaan. Tren ini muncul seiring makin sedikitnya anak yang memilih untuk meneruskan bisnis keluarga.
Perubahan pola ini membuat perencanaan waris bergeser dari mewariskan usaha menjadi mengatur distribusi harta dan keuangan keluarga. Salah satu produk yang kini banyak dilirik adalah Indexed Universal Life (IUL) policy, yakni polis yang terhubung ke kinerja pasar saham namun tetap memberi perlindungan dari kerugian.
|Baca juga: BEI Bidik 1.200 Perusahaan Melantai di Bursa pada 2029, Begini Strateginya!
|Baca juga: Rekor Market Cap Rp13 Ribu Triliun Jadi Modal BEI Tembus 10 Bursa Global Terbesar
Produk IUL dinilai memberikan fleksibilitas dan stabilitas lebih besar dibandingkan dengan instrumen lain. Nilai investasi dapat bertumbuh ketika pasar naik, namun tetap aman saat pasar turun. Keunggulan lain, dana dari polis ini bisa diakses ahli waris lebih cepat dibandingkan dengan penyelesaian warisan konvensional.
“Dalam hal transfer kekayaan, itu menjadi masalah besar lain yang dihadapi sebagian klien kami,” kata Managing Director Lioner International Group Ltd Katherine Ho, dikutip dari Insurance Asia, Rabu, 13 Agustus 2025.
Menurutnya banyak klien memiliki anggota keluarga yang tinggal di luar negeri dan memilih jalur karier berbeda sehingga warisan lebih sering berupa aset likuid ketimbang bisnis.
Selain untuk transfer kekayaan, produk asuransi generasi baru juga dirancang untuk melayani keluarga yang tersebar di berbagai negara. Polis tersebut dapat mencakup ahli waris lintas yurisdiksi, sekaligus menggabungkan optimisasi pajak, pelestarian aset, dan perlindungan privasi.
|Baca juga: BEI Sebut IHSG Pulih Lebih Cepat dari Bursa Global saat Dihantam Tarif AS
|Baca juga: OJK Perkuat 3 Pilar Utama untuk Dongkrak Pasar Modal Indonesia
Pasar ini turut berkembang karena meningkatnya harapan hidup. Produk IUL dinilai cocok untuk menopang kekayaan selama masa pensiun yang lebih panjang, dengan pertumbuhan yang mengikuti pasar sekaligus perlindungan terhadap penurunan nilai.
“Indexed universal life plan sangat cocok untuk menghadapi tantangan ini, memberikan pertumbuhan yang terhubung ke pasar untuk mempertahankan kekayaan selama beberapa dekade sekaligus menawarkan perlindungan terhadap penurunan nilai,” ujar Head of High Net Worth and Financial Advisory Manulife Singapore Rena Lim.
|Baca juga: Pasar Modal RI Tangguh, Bos OJK: 13 Perusahaan Siap IPO Senilai Rp16,65 Triliun!
|Baca juga: KSEI Catat Jumlah Investor Pasar Modal Capai 17,59 Juta hingga Agustus 2025
Manulife bahkan meluncurkan indexed life plan baru pada April yang terhubung ke lima indeks saham global, termasuk S&P 500 dan Hang Seng. Produk ini dilengkapi perlindungan bawaan terhadap kerugian dan strategi investasi yang disebar sepanjang tahun untuk meminimalkan risiko waktu pembelian.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News