Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Sesi I Rabu, 13 Agustus 2025, dan membuka peluang pecah rekor baru sepanjang masa.
|Baca juga: Manajemen Adaro Andalan Indonesia (AADI) Beri Klarifikasi Kasus di Kejagung
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 1,28 persen atau 99 poin ke level 7.891,28. Level ini hanya berselisih 14 poin dari level tertinggi sepanjang masa di 7.905,39 pada September tahun lalu.
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat menyatakan Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 0,2 persen secara bulanan pada Juli, sementara inflasi tahunan sedikit di bawah perkiraan, yang memicu desakan dari Presiden AS Donald Trump untuk memotong suku bunga.
|Baca juga: IHSG Diprediksi Mixed, Ajaib Rekomendasikan Buy Saham BRIS, RATU, ISAT
Secara tahunan, CPI AS naik 2,7 persen, lebih rendah dari ekspektasi ekonom yang memperkirakan kenaikan 2,8 persen. Hal ini mendukung peluang pemangkasan bunga Federal Reserve di September dengan peluang 88,8 persen bahwa the Fed dapat menurunkan suku bunga sekitar 25 basis poin.
Data inflasi AS menambah sentimen positif saham setelah kesepakatan gencatan perang dagang antara Washington dan Beijing Selasa kemarin. Seperti diketahui pemerintah AS dan China setuju memperpanjang gencatan perang dagang untuk 90 hari ke depan karena negosiasi kedua negara sangat alot dan belum mencapai kesepakatan
Total volume perdagangan saham di BEI siang ini mencapai 20,04 miliar dengan nilai transaksi Rp 11,26 triliun. Sebanyak 356 saham menguat, 238 saham melemah dan 197 saham stagnan.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News