Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, Indonesia kini berada di peringkat tiga besar dunia untuk industri keuangan syariah. Capaian ini dinilai sebagai hasil perjalanan panjang satu dekade sejak pencanangan visi besar arus baru ekonomi syariah pada 2015.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, posisi tersebut ditopang oleh perkembangan pesat berbagai sektor, termasuk hadirnya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang menjadi salah satu bank syariah terbesar di kawasan.
|Baca juga: OJK Perkuat 3 Pilar Utama untuk Dongkrak Pasar Modal Indonesia
|Baca juga: BEI Bidik 1.200 Perusahaan Melantai di Bursa pada 2029, Begini Strateginya!
“Indonesia nomor tiga, keuangan syariah. Yang kita harus kejar adalah untuk halal food. Yang kita harus kejar untuk bagaimana tapi tetap one of the five,” kata Perry dalam acara Sarasehan Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah di Jakarta, Rabu, 13 Agustus 2025.
Selain sektor keuangan, Indonesia juga mencatat prestasi di panggung internasional lewat industri fesyen muslim. Perry menyebut Indonesia saat ini menjadi pemimpin global dalam modest fashion.
“Alhamdulillah, Indonesia adalah the best, the number one dalam modest fashion di global. Kiblat modest fashion dunia adalah dari Indonesia,” ujarnya.
Target berikutnya yang akan dikejar adalah penguatan industri makanan halal. Saat ini Indonesia telah berada di posisi lima besar dunia, namun Perry menilai potensi pasar dan produksinya masih bisa ditingkatkan lewat sinergi lintas sektor.
Perry menegaskan, kemajuan ekonomi syariah tidak terlepas dari pemberdayaan komunitas akar rumput, khususnya pesantren. Sejak 2015, pesantren diarahkan menjadi pusat kegiatan ekonomi umat, mulai dari bisnis percetakan, pengelolaan air bersih, pertanian hijau, hingga industri roti. Digitalisasi pun diperkenalkan agar produk halal pesantren mampu menembus pasar ekspor.
|Baca juga: Permudah Pembayaran Transportasi Publik, Bank Mandiri (BMRI) Perluas Layanan QRIS Tap Livin’ ke Yogyakarta
|Baca juga: OJK Beberkan Update Terbaru POJK tentang Penguatan Ekosistem Asuransi Kesehatan
|Baca juga: OJK Beri Jeda Waktu untuk Perusahaan Asuransi Sampaikan Laporan Keuangan Imbas Penerapan PSAK 117
“Pondok-pondok pesantren kita sudah menjadi pusat-pusat bisnis ekonomi syariah. Bahkan pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tapi juga pusat ekonomi syariah, bisnis,” jelasnya.
Festival Ekonomi Syariah yang rutin digelar di berbagai wilayah disebut Perry sebagai sarana literasi, promosi, sekaligus dakwah ekonomi. Ia optimistis, dengan kolaborasi yang berkelanjutan, Indonesia akan semakin memperkuat posisinya sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News