Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Q2 2025 Global Insurance Market Insights dari Aon mengungkapkan pasar asuransi di Asia tetap kompetitif dengan kapasitas yang melimpah dan tren harga yang lebih rendah. Kondisi itu pada akhirnya membuka peluang pertumbuhan premi.
Melansir Insurance Asia, Kamis, 14 Agustus 2025, di sebagian besar pasar, pemotongan harga premi dua digit masih bisa diperoleh untuk risiko yang dianggap aman, dengan cakupan polis yang lebih meluas tersedia secara luas.
|Baca juga: Dorong Pertumbuhan PVML, OJK Siapkan Deregulasi dan Peta Jalan
|Baca juga: Berikut Kisah 4 Mitra Usaha Inspiratif yang Sukses Bersama GoFood
Namun, Jepang menjadi pengecualian karena menghadapi kondisi menantang pada asuransi properti dan casualty dengan batas pertanggungan lebih rendah. Sementara tarif asuransi properti di India naik sejak diberlakukannya sistem tarif baru pada 1 Januari.
Kapasitas pasar kerap berlebih karena perusahaan asuransi memperluas selera risiko, dengan proses underwriting yang umumnya fleksibel. Asuransi properti dan casualty masih mencatat tren harga rendah di sebagian besar pasar, meski perusahaan bersikap hati-hati pada bisnis berisiko tinggi atau rawan bencana.
Segmen asuransi casualty, siber, dan directors and officers tetap diuntungkan oleh persaingan, sementara asuransi kendaraan bermotor menjadi area pertumbuhan stabil.
|Baca juga: GoTo Cetak Kinerja Positif di Kuartal II/2025, Berikut Lengkapnya!
|Baca juga: 4 Saham Berikut Berpotensi Gaspol saat IHSG Diramal Tembus 8.000 Hari Ini
Gempa bumi di Myanmar baru-baru ini, yang menewaskan sedikitnya 5.400 orang, menjadi pengingat pentingnya kesiapan menghadapi risiko bencana di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News