1
1

Indeks Literasi Keuangan Kelompok Usia 15-17 Tahun Hanya 51,68%

(kiri-kanan) Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Thomas Djiwandono, Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, dan Sekretaris Jenderal Kwarnas Pramuka, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar, dalam pembukaan LIKE IT di Buperta Cibubur, Jakarta, 14 Agustus 2025. | Foto: doc. OJK
Media Asuransi, JAKARTAKementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) membuka acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT). Pembukaan diselenggarakan Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK) di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, Kamis, 14 Agustus 2025, diikuti sekitar 3.000 Pramuka Berkebutuhan Khusus (penyandang disabilitas).

Kegiatan pembukaan LIKE IT Tahun 2025, dilaksanakan dengan mensinergikan kegiatan Perkemahan Pramuka Berkebutuhan Khusus Nasional Tahun 2025 (PPBK Nas 2025). Edukasi kepada para pelajar dan penyandang disabilitas ini merupakan wujud nyata literasi keuangan yang inklusif, di tengah peran kalangan muda sebagai investor masa depan.

|Baca juga: OJK Gelar ToT Duta Literasi Keuangan Bagi Anggota IWAPI

Peserta PPBK Nas 2025 berjumlah kurang lebih 3.000 orang Pramuka Tingkat Penegak (usia 16-19 tahun) dan Pandega (usia 21-25 tahun) terdiri dari pelajar dan penyandang disabilitas merupakan segmen prioritas penerima edukasi keuangan berdasarkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025. Selain itu, jumlah peserta PPBK yang masif dan rentang usia yang sudah mulai memasuki usia dewasa diharapkan dapat menjadi sasaran upaya peningkatan edukasi, literasi, dan basis investor retail.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan LIKE IT merupakan wujud sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan LPS dalam mendukung peningkatan literasi keuangan dan peningkatan basis investor ritel serta menyiapkan generasi muda yang cerdas keuangan.

|Baca juga: SNLIK 2025, Indeks Literasi Perasuransian 45,45% dan Indeks Inklusi Perasuransian 28,50%

Berdasar Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi keuangan penduduk Indonesia saat ini mencapai 66,46 persen, sementara indeks inklusi keuangan mencapai 80,51 persen. Berdasarkan klasifikasi usia, kelompok usia 15-17 tahun memiliki indeks literasi keuangan yang tergolong rendah yakni sebesar 51,68 persen.

“Program LIKE IT sejalan dengan Asta Cita pemerintah yang menekankan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kami percaya literasi keuangan merupakan salah satu fondasi penting agar generasi muda Indonesia tumbuh menjadi SDM unggul, produktif, dan siap menghadapi tantangan global,” kata Friderica.

Dalam sesi Leaders Insight, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa tabungan merupakan salah satu produk keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh para peserta Pramuka dalam merencanakan keuangan masa depan. Kegiatan menabung akan melatih keterampilan keuangan dan membentuk kebiasaan keuangan yang baik sehingga tercipta kesejahteraan finansial.

|Baca juga: Pembukaan LIKE IT 2025

“Menabung adalah bagian dari nilai kepramukaan yang melatih disiplin, hidup hemat, dan ketangguhan karakter. Fakta bahwa 59 juta pelajar Indonesia telah memiliki tabungan lebih dari Rp32 triliun menunjukkan kebiasaan baik ini tidak hanya memperkuat kemandirian generasi muda, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Mahendra.

Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia (Wamenkeu), Thomas A.M. Djiwandono, memotivasi peserta Pramuka agar berani bermimpi untuk menjadi generasi hebat penerus bangsa. Sebagaimana yang dilakukan pendahulu-pendahulu Indonesia, generasi muda harus bermimpi dan melihat jauh ke depan, kemudian bekerja keras untuk meraih mimpi dan cita-cita tersebut. “Jangan pernah lupa bermimpi dan juga bekerja keras untuk mencapai mimpi itu,” pesannya.

Sementara itu Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, mengajak seluruh Pramuka yang hadir untuk selalu menjaga dan merawat Rupiah, yang merupakan simbol kedaulatan negara. “Rupiah tidak hanya berfungsi sebagai alat transaksi, tetapi juga mencerminkan karakter dan ciri khas bangsa. Setiap warga negara patut bangga dan mencintainya,” katanya.

|Baca juga: Ketua DK OJK: Menabung Merupakan Pembentukan Karakter Bagi Pramuka

Sedangkan Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengajak Pramuka untuk

dengan mengelola uang secara bijak. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan, biasakan diri untuk menabung secara rutin, dan jangan pernah berhenti belajar tentang cara mengembangkan keuangan. “Kami di LPS akan selalu ada untuk memastikan simpanan masyarakat di bank tetap aman,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Kwarnas Pramuka, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar, menyampaikan bahwa menabung tidak hanya untuk memperoleh imbal hasil, tetapi juga memupuk keterampilan keuangan dengan menumbuhkan rasa cinta pada menabung. “Oleh karena itu, materi mengenai pengelolaan keuangan masuk menjadi materi dalam Syarat Kecakapan Khusus bagi peserta Pramuka dengan bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan dan institusi perbankan,” jelasnya.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pembukaan LIKE IT 2025
Next Post Maksimal Rp1 Miliar, Nilai Polis yang Mungkin Dijamin LPS

Member Login

or