Media Asuransi, JAKARTA – Banyaknya pilihan dokter spesialis mata yang tersedia mungkin membuat Anda kebingungan menentukan siapa yang paling tepat untuk dikunjungi. Memilih dokter mata bukan sekadar mencari yang terdekat atau termurah, tetapi juga tentang pengalaman, keahlian, dan kenyamanan selama perawatan.
Dokter Kevin, dokter spesialis mata dari KMN EyeCare, mengatakan bahwa pemeriksaan mata tidak hanya dilakukan ketika Anda mengalami gangguan penglihatan, tetapi juga dianjurkan secara rutin, bahkan ketika mata terasa baik-baik saja.
“Deteksi dini terhadap penyakit mata dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan mempertahankan fungsi penglihatan secara optimal,” kata Kevin dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu, 17 Agustus 2025.
|Baca juga: Mata Silinder, Kenali Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
Menurutnya, banyak orang baru mencari dokter mata ketika penglihatan mulai terasa terganggu, seperti mata buram, silau, atau sulit melihat jelas. Mungkin belum banyak yang tahu bahwa pemeriksaan mata sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 6-12 bulan.
“Kebutuhan ini menjadi sangat penting terutama bagi Anda berusia di atas 40 tahun, memiliki riwayat penyakit mata dalam keluarga, atau mengidap kondisi seperti diabetes dan hipertensi yang dapat memengaruhi mata,” tutur Kevin.
Pemeriksaan berkala memungkinkan deteksi dini terhadap berbagai masalah seperti glaukoma, katarak, degenerasi makula, hingga retinopati diabetik, yang sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Semakin cepat diketahui, semakin besar peluang untuk mempertahankan penglihatan.
|Baca juga: Ketahui Fakta Tindakan LASIK Mata
Dokter spesialis mata (ophthalmologist) memiliki peran penting dalam diagnosis, pengobatan, dan pembedahan terkait gangguan mata. Tidak semua dokter mata menangani masalah yang sama, karena banyak di antaranya memilih untuk mendalami subspesialisasi tertentu.
Subspesialisasi tersebut antara lain:
– Glaukoma: Menangani tekanan bola mata tinggi yang dapat merusak saraf optik.
– Retina: Fokus pada penyakit retina seperti retinopati diabetik atau ablasi retina.
– Kornea: Mengatasi infeksi, distropi, hingga transplantasi kornea.
– Pediatri: Menangani kelainan mata pada anak-anak.
– Neuro-oftalmologi: Mendiagnosis keluhan penglihatan yang berkaitan dengan sistem saraf.
– Okuloplasti: Menangani masalah estetika dan fungsional di sekitar mata, seperti kelopak mata dan saluran air mata.
Menurut Kevin, untuk mendalami bidang tersebut, dokter menjalani pelatihan lanjutan atau fellowship selama satu hingga dua tahun setelah pendidikan spesialis. “Inilah sebabnya mengapa penting memilih dokter mata yang tidak hanya umum, tetapi juga memiliki keahlian sesuai dengan kondisi Anda,” jelasnya.
Panduan Memilih Dokter Spesialis Mata Terbaik
Memilih dokter spesialis mata bukanlah hal yang mudah, terutama jika Anda menginginkan pemeriksaan yang menyeluruh atau sedang mengalami gangguan penglihatan tertentu.
Dari sekian banyak pilihan yang tersedia, penting untuk mengetahui kriteria apa saja yang perlu diperhatikan agar Anda bisa menemukan dokter yang tepat, berpengalaman, dan sesuai dengan kebutuhan medis Anda.
|Baca juga: Tips Memilih Dokter Mata Anak Sesuai dengan Kebutuhan
Berikut panduan lengkap yang dapat membantu Anda dalam memilih dokter mata terbaik.
- Cari Dokter Mata yang Bagus dan Berpengalaman
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah mencari informasi melalui website resmi rumah sakit atau klinik mata terpercaya.
Situs resmi umumnya mencantumkan profil lengkap dokter spesialis mata, termasuk pendidikan formal, pelatihan subspesialisasi (fellowship) yang telah dijalani, serta pengalaman klinisnya dalam menangani berbagai kasus mata. Informasi ini penting untuk membantu Anda menilai sejauh mana kompetensi dan keahlian dokter tersebut.
|Baca juga: Mata Kering, Apakah Harus ke Dokter?
Selain itu, Anda juga dapat melihat fokus layanan medis masing-masing dokter, seperti apakah mereka lebih banyak menangani kasus retina, glaukoma, kornea, atau mata anak. Ini akan membantu Anda menemukan dokter yang sesuai dengan kondisi atau kebutuhan spesifik Anda.
“Website seperti KMN EyeCare menyediakan informasi detail ini, bahkan disertai jadwal praktek dokter, sehingga Anda bisa dengan mudah mengatur waktu kunjungan dan memilih dokter berdasarkan preferensi,” kata Kevin.
Dia tambahkan, memilih dokter melalui sumber resmi membantu menghindari informasi yang tidak valid atau menyesatkan. Di era digital seperti sekarang, kejelasan dan keterbukaan informasi menjadi salah satu tanda bahwa rumah sakit atau klinik tersebut memang mengutamakan mutu pelayanan dan transparansi terhadap pasien.
- Mintalah Rekomendasi dari Teman atau Saudara: Cari yang Ramah dan Komunikatif
Rekomendasi dari orang-orang terdekat tetap menjadi cara klasik namun sangat efektif untuk menemukan dokter spesialis mata yang tepat.
Teman, saudara, atau kolega yang pernah menjalani pemeriksaan atau tindakan medis biasanya akan memberikan ulasan jujur berdasarkan pengalaman mereka. Ini termasuk bagaimana komunikasi antara dokter dan pasien, apakah dokter mampu menjelaskan kondisi mata dengan bahasa yang mudah dimengerti, serta apakah pasien merasa diperhatikan dan dihargai selama proses perawatan.
|Baca juga: 5 Penyebab Mata Bengkak dan 5 Cara Mengatasinya
“Penting juga untuk menanyakan apakah orang yang memberi rekomendasi merasa puas dengan hasil pengobatannya, serta bagaimana kesan mereka terhadap fasilitas di tempat praktik, mulai dari ruang tunggu, proses pendaftaran, hingga kelengkapan alat periksa,” kata Kevin.
Dokter yang ramah, komunikatif, dan responsif terhadap pertanyaan pasien akan menciptakan suasana konsultasi yang nyaman, yang pada akhirnya membantu pasien lebih tenang dalam menjalani perawatan.
Dengan bekal informasi dari pengalaman orang lain, Anda bisa mempersempit pilihan dokter, lalu melakukan riset lanjutan melalui website atau konsultasi langsung.
- Perhatikan Kelengkapan Fasilitas dan Teknologi di Tempat Praktik
Selain kompetensi dokter, kelengkapan fasilitas dan teknologi medis di tempat praktik juga menjadi faktor penting yang tidak boleh diabaikan.
Klinik atau rumah sakit mata yang profesional umumnya dilengkapi dengan peralatan diagnostik dan terapi terkini, seperti Optical Coherence Tomography (OCT), Fundus Camera, alat tonometri non-kontak untuk mengukur tekanan bola mata, hingga sistem bedah modern seperti Femtosecond Laser untuk tindakan LASIK dan teknik Phaco emulsifikasi untuk operasi katarak.
Kevin menegaskan bahwa hal ini penting karena peralatan yang canggih dapat membantu dokter memberikan diagnosis yang lebih akurat dan tindakan medis yang lebih presisi. “Misalnya deteksi dini terhadap gangguan retina atau glaukoma bisa dilakukan lebih efektif dengan alat OCT,” jelasnya.
Tindakan operasi mata seperti LASIK atau operasi katarak modern membutuhkan dukungan teknologi agar hasilnya lebih optimal dan waktu pemulihan pasien lebih cepat.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News