Media Asuransi, JAKARTA – Skimming kartu ATM merupakan modus pencurian data pada kartu ATM atau kartu debit dengan cara menyalin informasi yang tersimpan di strip magnetik tanpa seizin pemilik.
Aksi ini dilakukan menggunakan perangkat kecil bernama skimmer yang biasanya dipasang secara tersembunyi di mesin ATM, mesin EDC, atau titik transaksi lainnya. Data yang berhasil dicuri kemudian dipakai pelaku untuk membuat duplikat kartu sehingga bisa menarik dana dari rekening korban secara ilegal.
|Baca juga: Puan Tetiba Nyanyi Lagu ‘Imagine’ John Lennon di Sidang Bersama yang Dihadiri Prabowo, Ada Apa?
|Baca juga: Gojek Gelorakan Perjuangan Membangun Ekosistem Digital Sambut Kemerdekaan RI
Dalam praktiknya, skimming sering disertai dengan penggunaan kamera tersembunyi atau keypad palsu yang dipasang di mesin ATM. Tujuannya untuk merekam PIN nasabah, sebab tanpa PIN, data kartu hasil curian tidak bisa digunakan untuk melakukan transaksi tunai.
Cara mencegah skimming kartu ATM
Skimming ini sangat berbahaya, karena pelaku bisa mengetahui data kartu ATM termasuk PIN-nya. Dengan data dan PIN itu, pelaku bisa mengakses rekening dan menguras uangmu di dalamnya.
Meski demikian, praktik skimming bukan berarti tidak bisa dicegah. Melansir laman resmi OCBC, Minggu, 24 Agustus 2025, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar tidak jadi korban berikutnya!
1. Cek fisik mesin ATM
Sebelum memasukkan kartu, selalu perhatikan kondisi fisik mesin ATM. Skimming dilakukan dengan menempelkan alat kecil di slot kartu atau keypad ATM. Jika kamu lihat ada bagian yang longgar, tidak sejajar, atau terasa aneh saat disentuh (terutama di tempat masuk kartu dan tombol angka), sebaiknya jangan digunakan. Pilih mesin ATM lain yang terlihat lebih aman.
2. Tutup tangan saat memasukkan PIN
Kebanyakan alat skimming bekerja bareng kamera kecil yang dipasang untuk merekam saat kamu mengetik PIN. Tujuannya untuk merekam tombol yang kamu tekan saat memasukkan PIN ATM. Untuk menghindari PIN-mu dicuri, biasakan menutup tangan dengan satu tangan lain saat mengetik. Mungkin terkesan sepele, tapi ini salah satu cara paling efektif untuk menghindari pencurian data.
|Baca juga: Puan Singgung Fenomena Serakahnomic yang Sering Disebut Prabowo
|Baca juga: Prabowo: Tidak Ada Tempat bagi Serakahnomics di Sektor Pangan
3. Gunakan ATM di lokasi resmi dan terpercaya
ATM yang berada di dalam bank, pusat perbelanjaan, atau area yang diawasi petugas jauh lebih aman dibandingkan dengan ATM yang berada di pinggir jalan atau tempat sepi. Pelaku skimming lebih suka memasang alat di lokasi minim pengawasan. Jadi, pilih ATM yang lokasinya ramai, terang, dan dilengkapi CCTV.
4. Aktifkan notifikasi transaksi via SMS atau mobile banking
Dengan mengaktifkan notifikasi transaksi, kamu akan langsung tahu kalau ada aktivitas mencurigakan di rekeningmu. Misalnya, tiba-tiba ada penarikan dana yang tidak kamu lakukan. Dengan tahu lebih cepat, kamu bisa segera bertindak dan mengamankan rekening sebelum uang benar-benar habis.
5. Rutin ganti PIN kartu ATM
Meski merasa kartu ATM-mu aman, mengganti PIN secara berkala tetap penting. Gunakan kombinasi angka yang tidak mudah ditebak, dan hindari yang template seperti hari ulang tahun. Mengganti PIN ATM secara berkala ini bisa memutus siklus pencurian jika ternyata datamu pernah dicuri tapi belum digunakan.
|Baca juga: Jangan Asal Traveling, Ini Tips Menikmati Wisata Alam
|Baca juga: Dari QRIS Palsu hingga Phishing, Begini Cara Penipu Menguras Uangmu!
6. Tolak bantuan orang asing
Jika mengalami kesulitan saat menggunakan mesin ATM, sebaiknya langsung batalkan transaksi dan cari bantuan dari petugas resmi bank atau langsung ke kantor cabang bank. Jangan mudah percaya pada orang asing yang menawarkan bantuan, karena bisa jadi mereka bagian dari modus penipuan. Skimming juga bisa terjadi saat kamu lengah dan kartu berpindah tangan meski hanya sebentar.
7. Segera hubungi bank jika ada yang mencurigakan
Kalau kamu merasa kartu tertelan, ada transaksi mencurigakan, atau melihat ATM dengan kondisi tak wajar, jangan tunda untuk langsung menghubungi bank terkait. Semakin cepat kamu bertindak, semakin besar peluang uangmu bisa diselamatkan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News