Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis di akhir perdagangan Selasa, 19 Agustus 2025. IHSG ditutup melemah 0,45 persen atau terpangkas 35,42 poin ke level 7.862,94 saat perdagangan ditutup.
|Baca juga: SeaBank Catat Laba Tumbuh 34% Jadi Rp214 Miliar di Semester I/2025
Kenaikan IHSG terutama setelah pecah rekor pada Kamis dan Jumat pekan lalu dinilai sudah terlampau tinggi dan pelaku pasar mulai merealisasikan keuntungan. Hal ini juga senada dengan pergerakan indeks saham regional yang mulai melemah setelah reli panjang.
Sebelumnya, Kepala Riset PT Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengingatkan potensi koreksi dalam IHSG dalam beberapa bulan ke depan. Penyebabnya adalah fundamental emiten yang tidak mendukung kenaikan IHSG lebih lanjut.
|Baca juga: Bos OJK Dukung Penuh Upaya Pemerintah Tingkatkan Daya Saing Ekonomi
“Di Agustus ini mungkin masih bisa bertahan, tapi melihat fundamental emiten, saya rasa ada potensi untuk terkoreksi dalam dalam beberapa bulan ke depan,” terangnya.
Sejumlah emiten menunjukkan kinerja kuartal kedua yang di bawah estimasi pelaku pasar akibat melemahnya ekonomi seperti daya beli masyarakat dan pemutusan hubungan kerja.
Pelaku pasar melihat pemerintah cukup optimistis dengan perekonomian tahun depan dengan mencanangkan target pertumbuhan 5,4 persen, lebih tinggi dari 2025 yang hanya 5,2 persen, dengan strategi utama melalui investasi, hilirisasi SDA, dan menjaga daya beli masyarakat.
Tantangan realisasinya adalah target penerimaan negara harus sesuai target. Jika tidak maka utang akan meningkat dan defisit APBN membesar. Keberhasilan bergantung pada eksekusi program yang efisien serta koordinasi pusat-daerah, dengan risiko pelambatan jika tidak berjalan mulus.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News