1
1

Diastika Biotekindo (CHEK) Gandeng MIRXES Hadirkan Teknologi Deteksi Dini Kanker

PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan solusi alat kesehatan dan peralatan laboratorium berkualitas tinggi. | Foto: diastika.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), perusahaan publik yang bergerak di bidang distribusi alat kesehatan dan diagnostik, mengumumkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan MIRXES Pte. Ltd., anak perusahaan dari MIRXES Holdings Limited.

Kerja sama ini akan menghadirkan solusi identifikasi pertama di indonesia dengan metode blood-based microRNA & multi-omics test untuk deteksi dini kanker dengan prevalensi dan mortalitas tinggi, seperti kanker lambung, paru-paru, kolorektal, hati, payudara, ovarium, pankreas, dan prostat di Indonesia.

|Baca juga: Berikut Dampak Teknologi Digital pada Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya

Didirikan pada tahun 2014, MIRXES Holding Company Limited telah terdaftar di Bursa Efek Hong Kong (HKEX) dan menjadi perusahaan bioteknologi pertama dari Asia Tenggara yang mencapai status unicorn.

MIRXES merupakan pemimpin dalam teknologi miRNA dengan menciptakan produk kit tes berbasis darah yang akurat, non-invasif, dan terjangkau untuk skrining kanker dan penyakit lainnya. MIRXES juga sebagai pelopor tes berbasis darah pertama di dunia yang disetujui untuk deteksi dini kanker lambung.

|Baca juga: Suspensi Saham Dicabut, Manajemen Kimia Farma (KAEF) Buka Suara

Direktur Utama CHEK, Yoshua menyatakan melihat kebutuhan kesehatan nasional maka CHEK berkolaborasi dengan MIRXES untuk menghadirkan solusi diagnostik deteksi kanker dengan metode berbasis miRNA yang saat ini belum ada di Indonesia.

Menurut World Health Organization (WHO) 2022: Indonesia mencatat lebih dari 350.000 kasus baru kanker per tahun. Tingkat mortalitas mencapai 70%, lebih tinggi dibanding rata-rata global (60%). “Hanya sekitar 15% pasien kanker lambung atau paru-paru yang berhasil terdiagnosis pada stadium awal,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 20 Agustus 2025.

Yoshua mengatakan bahwa Inovasi ini diharapkan menjadi pionir dalam skrining kanker berbasis metode microRNA & multi-omics test di indonesia, yang selama ini menghadapi keterbatasan baik dari waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil dan yang dapat diakses untuk seluruh masyarakat.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp1,3 Triliun di Kuartal II/2025
Next Post Fitch Afirmasi Peringkat Mega Insurance A+ Outlook Stabil

Member Login

or