Tahun 2025 ini, satu tahun Tisye Diah Retnojati menjabat sebagai Direktur Pemasaran di PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth). Sebelum itu perempuan yang akrab disapa Tisye ini menjalani karier sebuah perusahaan asuransi jiwa joint venture yang beraliansi dengan salah satu bank pelat merah di Tanah Air.
Perempuan kelahiran Yogyakarta ini, sudah berkarier di industri asuransi jiwa selama 11 tahun. Banyak hal baru dia peroleh dalam kurun waktu tersebut. Menurutnya, yang paling menyenangkan dari industri asuransi adalah noble purpose yang melekat di dalamnya. “Lebih dari sekadar angka dan bisnis, saya bekerja di industri asuransi dengan semangat untuk memberikan rasa aman dan membantu masyarakat dalam pengendalian risiko keuangan maupun dari sisi kesehatan,” ungkapnya.
Di tempat dia berlabuh saat ini, Tisye dan tim pemasaran Mandiri Inhealth tengah fokus mendorong pertumbuhan sebuah produk individu. “Ini sebagai langkah nyata memperluas jangkauan pasar perusahaan dan menjawab kebutuhan perlindungan kesehatan yang semakin beragam,” katanya.
Industri asuransi memang bukan hal baru bagi Tisye. Dia sudah mengenal lembaga jasa keuangan ini saat masih berkarier di perbankan. Dirinya pertama kali ditugaskan di anak perusahaan Bank Mandiri tahun 2014, di PT AXA Mandiri Financial Service sebagai Director of Inbranch Channel. “Sejak saat itu, saya terus berkecimpung di industri asuransi dengan tujuan yang lebih besar dari sekadar bekerja,” ungkapnya.
Dia tertarik berkarya di bidang keuangan untuk terus memberikan manfaat kepada masyarakat. “Saya berharap semakin banyak masyarakat yang memahami produk dan jasa keuangan sebagai solusi finansial untuk kehidupan yang lebih baik,” terang Tisye.
Ibu dari dua anak ini memiliki kegemaran melakukan berbagai aktivitas outdoor. Bagi Tisye, kegiatan tersebut mampu mendukung gaya hidup sehat. “Saya suka kegiatan yang ada di luar rumah, seperti lari, bersepeda, bermain golf, hingga berenang. Dengan melakukan aneka aktivitas itu, tentu akan menjadikan kesehatan yang prima hingga memungkinkan kita terhindar dari berbagai macam penyakit serta dapat beraktivitas dengan memiliki energi yang penuh,” tuturnya.
Alumnus Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada (S1) dan dari Monash University Jurusan Business Innovation (S2) ini memiliki motto hidup, “High Risk, High Return”. “Dalam hidup maupun karier, keberanian mengambil risiko sering kali menjadi kunci untuk meraih hasil terbaik,’’ jelas perempuan berkaca mata ini.
Sementara untuk menambah ilmu dan wawasan, Tisye juga memiliki beberapa buku favorit yang biasa dia baca. “Buku yang saya sukai yaitu, “Grit the Power of Passion and Perseverance”. Kenapa suka, karena secara gagasannya bahwa kerja keras dan ketahanan dalam menghadapi tantangan lebih esensial daripada sekadar bakat bawaan, dan saya beberapa kali membuktikannya,” tegasnya.
Dalam menjalani karier hingga mencapai posisi saat ini, menurut Tisye, tidak lepas dari dukungan sang pendamping hidup. “Dukungan penuh dari suami menjadi pilar utama bagi saya dalam meniti karier sekaligus menjalankan peran sebagai seorang ibu. Dengan begitu, saya dapat terus berkarya dan memberikan yang terbaik, untuk keluarga dan karier,” pungkasnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News