Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan kinerja 57 perusahaan asuransi jiwa pada periode Januari hingga Juni 2025. Sepanjang periode tersebut, industri asuransi jiwa tetap mencatatkan ketahanan dan peran strategisnya dalam menjaga stabilitas keuangan masyarakat, meskipun dinamika ekonomi nasional masih penuh tantangan.
|Baca juga: AAJI Belum Bisa Ukur Dampak Penerapan Co-Payment terhadap Penurunan Inflasi Medis
Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, menyampaikan bahwa pada semester I/2025 total pendapatan industri asuransi jiwa naik 3,6 persen menjadi Rp109,00 triliun, ditopang oleh pertumbuhan premi lanjutan dan hasil investasi.
”Hasil ini menegaskan relevansi asuransi jiwa sebagai pilar penting dalam perencanaan keuangan keluarga, bahkan ketika ruang konsumsi masyarakat terbatas,” ungkap Budi dalam paparan kinerja industri asuransi jiwa semester I/2025 di Jakarta, Jumat, 22 Agustus 2025.
|Baca juga: Pesan AAJI Bagi Pemasar dan Nasabah Usai Keluarnya SEOJK 7 Tahun 2025
Untuk pendapatan premi lanjutan juga ada kenaikan 6,1 persen menjadi Rp39,66 triliun, menunjukkan komitmen nasabah menjaga kesinambungan pelindungan. Jumlah tertanggung juga meningkat signifikan 8,8 persen menjadi 123,70 juta jiwa di semester I/2025.
“Catatan positif ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap asuransi jiwa tetap terjaga, meskipun premi bisnis baru melambat akibat tekanan daya beli. Peningkatan premi lanjutan dan bertambahnya jumlah tertanggung menegaskan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi sebagai instrumen perlindungan jangka panjang,” jelas Budi.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News