Media Asuransi, GLOBAL – Reasuradur di Asia mulai memperluas bisnisnya ke pasar internasional yang lebih matang. Hal itu dilakukan guna mendiversifikasi portofolio dan mengelola siklus underwriting dengan lebih efektif.
Melansir laman Insurance Asia, Senin, 25 Agustus 2025, laporan AM Best bertajuk ‘Asia in Focus: A Two-Way Street for Reinsurance Diversification‘ mencatat sebagian besar perusahaan yang tergabung dalam AM Best’s Asia Reinsurance Composite membukukan kenaikan laba bersih pada 2024.
|Baca juga: BEI Jatuhkan Sanksi ke Asuransi Ramayana (ASRM), Ada Apa?
|Baca juga: BCA (BBCA) Blak-blakan soal Isu Akuisisi 51% Saham oleh Pemerintah, Ini Faktanya!
Pemain asal China menjadi yang paling mencatatkan pertumbuhan signifikan. Secara rata-rata, tingkat pengembalian ekuitas (ROE) komposit meningkat menjadi 11,3 persen, didorong oleh penguatan underwriting dan pendapatan investasi.
Senior Director AM Best Christie Lee mengatakan reasuradur di Asia-Pasifik kini semakin gencar masuk ke pasar luar negeri di tengah melambatnya momentum ekonomi China dan tantangan demografis maupun ekonomi di pasar matang seperti Jepang dan Korea Selatan.
Di sisi lain, perusahaan reasuransi di Singapura dan Asia Selatan/Asia Tenggara mempertahankan kinerja laba yang solid sepanjang 2024. Meski cenderung stagnan secara tahunan, namun posisinya masih mendekati rekor tertinggi.
|Baca juga: Dukung Asta Cita, Bos BI Buktikan dengan Pangkas BI Rate hingga Perkuat Rupiah
|Baca juga: 3 Komisaris Waskita Beton Precast (WSBP) Mundur, Pindah ke Waskita Karya!
AM Best juga mencatat adanya peningkatan persaingan seiring membaiknya kapasitas dan kecukupan harga. Pada perpanjangan kontrak April di Jepang, pendapatan turun akibat retensi yang lebih tinggi dan pemotongan tarif, yang diperkirakan dapat memicu kondisi pasar yang lebih longgar pada pembaruan Januari 2026.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News