1
1

Fitch Naikkan Outlook Bali Towerindo Sentra Jadi Positif dengan Rating A-

PT Bali Towerindo Sentra Tbk merupakan perusahaan penyedia infrastruktur menara telekomunikasi. | Foto: balitower.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah merevisi Outlook Peringkat Nasional Jangka Panjang perusahaan menara telekomunikasi Indonesia, PT Bali Towerindo Sentra Tbk, menjadi Positif dari Stabil dan menegaskan peringkat di ‘A-(idn)’.

Fitch juga telah menegaskan peringkat program sukuk ijarah Bali Tower senilai Rp2 triliun dan sukuk yang masih beredar yang diterbitkan di bawah program tersebut di ‘A-(idn)’.

Revisi Outlook mencerminkan ekspektasi Fitch bahwa leverage EBITDA bersih Bali Tower kemungkinan akan tetap di bawah 4,0x dalam jangka menengah. Hal ini bahkan setelah memperhitungkan perkiraan dampak merger dua perusahaan telekomunikasi ke dalam PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (BBB-/AA+(idn)/Stabil).

|Baca juga: Bali Towerindo (BALI) Kantongi Fasilitas Kredit Rp1,98 Triliun dari Bank Mandiri

“Kami yakin pertumbuhan di segmen non-menara akan mengimbangi penurunan bisnis menara yang disebabkan oleh merger tersebut,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 25 Agustus 2025.

Peringkat Bali Tower mencerminkan ukuran perusahaan yang kecil, posisi pasar yang relatif lemah, dan ekspektasi Fitch bahwa segmen non-menara, yang memiliki profil bisnis yang lebih lemah daripada segmen menara, akan mendorong pertumbuhan dalam jangka menengah. Hal ini diimbangi oleh profil keuangan yang solid, dengan EBITDA net leverage sebesar 3,0x-4,0x dan EBITDA interest coverage sekitar 3,0x.

|Baca juga: Bali Towerindo Sentra (BALI) Tebar Dividen Tunai Rp196,73 Miliar

Peringkat tersebut juga mencerminkan likuiditasnya yang terbatas, diimbangi oleh akses pendanaan yang sejalan dengan perusahaan sejenis dengan peringkat yang sama.

Peringkat Nasional ‘A’ menunjukkan ekspektasi risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap penerbit atau obligasi lain di negara yang sama.

“Prospek ini mencerminkan ekspektasi kami bahwa dampak potensi pemutusan atau tidak diperpanjangnya sewa dari merger XLSMART akan terkendali. Kami memperkirakan EBITDA net leverage di bawah 4,0x pada 2025-2027 (6M25: 4,1x; 2024: 4,1x), didukung oleh peningkatan EBITDA dari proyek terminal bukaan sangat kecil (VSAT) baru dan bisnis fiber-to-the-x (FTTX) pemerintah.”

|Baca juga: Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bagi-Bagi Dividen Tunai Rp499,78 Miliar

Fitch juga melihat peningkatan visibilitas pada proyek VSAT Bali Tower, yang diperoleh perusahaan pada tahun 2024. Fitch memperkirakan Bali Tower akan menghasilkan margin EBITDA sekitar 65% pada tahun 2025 (1H25: 66%, 2024: 66%).

Fitch memproyeksikan pendapatan menara akan menurun pada tahun 2025-2027, menyusul merger PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk ke dalam XLSMART. Kedua perusahaan tersebut berkontribusi sekitar 40% dari pendapatan menara Bali Tower pada tahun 2024, dengan jumlah site yang tumpang tindih yang signifikan.

Perusahaan menara terpapar risiko konsolidasi telekomunikasi, yang dapat mengakibatkan tidak diperpanjangnya sewa untuk site yang sudah tidak terpakai. Meskipun demikian, bisnis menara saat ini memiliki risiko rekanan yang rendah, karena seluruh pendapatannya berasal dari penyewa dengan peringkat investasi (investment grade).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fitch Afirmasi Peringkat Bank Sulutgo A dengan Outlook Stabil
Next Post IHSG Mulai Mahal, Investor Lirik Saham-Saham Valuasi Murah Termasuk TUGU

Member Login

or