1
1

BI Rate Dipangkas, Bos Bank Mandiri (BMRI): Sinyal Positif bagi Dunia Usaha

Gedung Bank Mandiri. | Foto: Bank Mandiri

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 5,00 persen. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri menyambut baik langkah itu.

Bank Mandiri meyakini upaya tersebut merupakan akomodatif penurunan suku bunga untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional di tengah dinamika global, sekaligus mendorong percepatan pertumbuhan dengan tetap memperhatikan inflasi yang terkendali serta nilai tukar yang stabil.

|Baca juga: LPS Klaim Kinerja Perbankan Tetap Kinclong di Tengah Ketidakpastian Global

|Baca juga: Pemerintah Genjot Pembiayaan di Sektor Produktif Lewat 4 Skema Kredit, Apa Saja?

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini mengatakan penyesuaian yang dilakukan BI menjadi sinyal positif bagi dunia usaha sekaligus menunjukkan arah yang strategis.

“Kami di Bank Mandiri siap memperkuat sinergi dengan otoritas moneter melalui pertumbuhan kredit yang sehat, terukur, dan berpihak pada kebutuhan masyarakat maupun pelaku usaha,” ungkap Novita, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 27 Agustus 2025.

|Baca juga: Terapkan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan, BCA Expo 2025 Kurangi Emisi Karbon 18,1 Ton

|Baca juga: LPS Resmi Turunkan Bunga Penjaminan Bank Umum Jadi 3,75%

Novita menambahkan hal ini mencerminkan komitmen Bank Mandiri untuk terus mendukung perekonomian nasional. Sejalan dengan itu, Bank Mandiri akan terus menjalankan fungsi intermediasi secara sehat dan selektif, terutama mendukung sektor produktif serta penguatan ekonomi kerakyatan.

Selain itu, perseroan optimistis untuk fokus pada pertumbuhan berbasis ekosistem wholesale, dan mampu tumbuh berkelanjutan melalui prinsip kehati-hatian.

Di sisi suku bunga kredit, Bank Mandiri juga menyoroti telah melakukan penyesuaian pada segmen kredit berbasis reference rate sesuai arah penurunan BI Rate. Transmisi tersebut dipengaruhi kondisi likuiditas industri, struktur biaya dana, serta komunikasi kepada nasabah.

|Baca juga: 5 Mobil Crazy Rich yang Hadir di BCA Expo 2025

|Baca juga: Sambut Pemangkasan BI Rate, Bank Mega Syariah Genjot Laju Bisnis

Sementara portofolio kredit yang langsung mengacu pada BI Rate hanya mencakup porsi terbatas dibandingkan dengan total portofolio. Lebih lanjut, penurunan BI Rate sebanyak 25 bps diperkirakan menurunkan imbal kredit sekitar 10–15 bps di level portofolio.

Novita menilai dampaknya terhadap pendapatan bunga relatif minimal dan dapat dikelola melalui strategi peningkatan porsi kredit ritel dan UMKM sekaligus menjaga keseimbangan portofolio wholesale.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sun Life Cetak Premi US$510 Juta di Kuartal II/2025
Next Post BTN Siap Melayani Transaksi Perbankan 6,5 juta Jemaat HKBP

Member Login

or