Media Asuransi, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan perekonomian global saat ini dipengaruhi oleh meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan pesatnya inovasi digital.
Kedua faktor tersebut membentuk lanskap transaksi internasional yang semakin kompleks, termasuk pada peran bank sentral dan otoritas terkait dalam memberikan layanan kebanksentralan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan serta penyelenggaraan sistem pembayaran di era digital.
|Baca juga: Sambut Pemangkasan BI Rate, Bank Mega Syariah Genjot Laju Bisnis
|Baca juga: Terapkan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan, BCA Expo 2025 Kurangi Emisi Karbon 18,1 Ton
Hal ini disampaikan Perry Warjiyo dalam pembukaan Central Banking Services Festival (CB Fest) 2025 di Jakarta. Perry menekankan pentingnya penguatan konektivitas, interoperabilitas, dan kolaborasi antarnegara untuk menciptakan ekosistem transaksi pembayaran lintas negara yang adaptif dan inklusif.
Ia menegaskan BI berkomitmen penuh untuk memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan digital serta memperkuat konektivitas antarnegara melalui kerja sama dengan otoritas dan mitra strategis, baik global maupun domestik.
Prioritas yang disampaikan meliputi digitalisasi dan integrasi sistem pembayaran domestik dan global, baik ritel maupun wholesale, pembangunan infrastruktur digital seperti BI-FAST dan QRIS, penguatan infrastruktur industri melalui SNAP dan manajemen risiko, serta konsolidasi industri yang terhubung dengan konektivitas regional.
Selain itu, meliputi inovasi berkelanjutan dalam layanan kebanksentralan, perluasan kerja sama lintas negara, serta pengembangan Digital Rupiah sebagai instrumen strategis untuk mendukung inovasi transaksi pembayaran yang relevan dan stabilitas keuangan di era digital.
|Baca juga: Zurich Luncurkan Asuransi Jiwa Tambahan, Berikan Proteksi hingga 100 Tahun
|Baca juga: 5 Mobil Crazy Rich yang Hadir di BCA Expo 2025
“Pemanfaatan inovasi digital, termasuk instrumen cross-border, harus diiringi dengan sinergi dan kehati-hatian agar mampu memperkuat stabilitas, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Perry, dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 28 Agustus 2025.
Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha C Nasir menilai CB Fest 2025 mencerminkan transformasi digital yang dilakukan BI di tengah lanskap keuangan global yang dipengaruhi persaingan geopolitik, volatilitas ekonomi, dan teknologi disruptif.
Di tengah latar belakang ini, tambahnya, ada tiga tindakan yang dapat dilakukan bersama dalam menjaga stabilitas keuangan, yaitu kepercayaan di mana tanpa adanya kepercayaan publik sistem keuangan tidak akan dapat beroperasi secara optimal, keadilan di mana tanpa keadilan sistem keuangan dapat kehilangan legitimasinya, serta kerja sama.
“Yang merupakan kunci ketahanan sistem keuangan di tengah inovasi teknologi yang berkembang dengan cepat,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
