Media Asuransi, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan bahwa Unit Usaha Syariah (UUS) BTN (BTN Syariah) terus mencatatkan kinerja positif menjelang proses akhir pemisahan (spin-off) menjadi Bank Umum Syariah (BUS).
Kinerja yang bagus itu tecermin pada pertumbuhan aset yang sebesar 18,0 persen year in year (yoy) menjadi Rp65,56 triliun hingga akhir Juni 2025. Meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp55,54 triliun.
“Peningkatan aset tersebut ditopang oleh ekspansi pembiayaan yang konsisten, dengan nilai penyaluran pembiayaan mencapai Rp48,46 triliun pada semester I/2025, naik 17,0 persen yoy dibandingkan semester I/2024 yang sebesar Rp41,41 triliun,” kata Nixon dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 28 Agustus 2025.
Menurut dia, kepercayaan masyarakat juga terus meningkat, terlihat dari pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) yang mencapai 19,8 persen yoy menjadi Rp55,23 triliun pada akhir paruh pertama 2025. Meningkat jika dibandingkan Rp46,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun total laba bersih BTN Syariah tercatat sebesar Rp401 miliar pada akhir Juni 2025, naik 8,3 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp370 miliar.
Nixon menjelaskan bahwa BTN Syariah telah memasuki era baru seiring dengan proses akhir spin-off yang ditandai dengan perubahan nama menjadi Bank Syariah Nasional (BSN) melalui penggabungan dengan Bank Victoria Syariah sebagai perusahaan cangkang.
“Aksi korporasi yang menjadi milestone bagi industri perbankan syariah Indonesia ini dapat terwujud atas dukungan pemegang saham, regulator, dan masyarakat,” tuturnya. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
