1
1

7 Biaya Tambahan yang Sering Luput saat Membangun Rumah Mewah

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Di balik keindahannya, proses membangun rumah mewah bisa jadi sangat kompleks. Pasalnya, dibutuhkan dana yang tidak sedikit walau tidak ditampik mempunyai rumah mewah memang terdengar sangat menggiurkan.

|Baca juga: Ekonom Bank Mandiri Sebut Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Mesin Utama Pertumbuhan Ekonomi

|Baca juga: Ekonom Bank Mandiri Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,96% di 2025

Mengutip OCBC, Sabtu, 6 September 2025, namun banyak orang terkejut karena tidak siap dengan sejumlah biaya. Ada banyak biaya tambahan yang sering kali luput dari perhitungan yaitu:

1. Biaya konsultasi profesional

Selain arsitek, kamu mungkin perlu berkonsultasi dengan konsultan struktur, interior, hingga lighting designer. Biaya ini biasanya dihitung per jam atau per proyek dan bisa mencapai puluhan juta rupiah.

2. Biaya perizinan dan legalitas

Untuk rumah skala besar, kamu perlu mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB), AMDAL, hingga sertifikasi khusus tergantung wilayah. Prosesnya panjang dan biayanya tidak sedikit.

3. Pajak dan bea tambahan

Jangan lupa soal Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang lebih tinggi untuk rumah mewah, serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) saat pembelian.

4. Biaya infrastruktur tambahan

Rumah besar butuh sistem kelistrikan, air bersih dan keamanan yang kompleks. Kadang, perlu instalasi genset, filter air, atau CCTV profesional yang biayanya bisa menyentuh belasan hingga puluhan juta.

|Baca juga: Kementerian BUMN Dukung Penuh Program Listrik Desa dan Koperasi Desa Merah Putih

|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Komitmen Jaga Pertumbuhan Bisnis Tetap Sehat di 2025

5. Biaya perawatan dan kebersihan

Setelah selesai dibangun, kamu juga harus memikirkan biaya bulanan. Biaya itu mencakup listrik, air dan gaji ART atau tukang kebun. Rumah mewah, biaya perawatannya juga mewah.

6. Biaya furniture dan dekorasi

Satu set sofa di rumah mewah bukan cuma soal fungsi, tapi juga estetika. Furniture dan dekorasi premium bisa menguras dompet kalau nggak disiapkan dari awal.

7. Biaya tambahan karena perubahan desain

Sering kali, di tengah jalan kamu ingin mengubah layout atau ganti material. Perubahan ini bisa nambah biaya karena harus bongkar ulang atau beli material baru.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Penawaran Spesial dari Allianz Indonesia bagi Nasabah di Harpelnas 2025
Next Post Berikut 5 Langkah Praktis Beli Obligasi Pemerintah Tanpa Ribet

Member Login

or