Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai proses konsolidasi perusahaan asuransi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah bergulir meskipun belum ada kepastian bentuk maupun waktu pelaksanaannya.
“Konsolidasi itu menurut saya belum bisa jawab secara konkret. Karena itu diskresinya dari pemerintah dalam hal ini Danantara,” ujar Ketua Umum AAUI Budi Hermawan, dalam sebuah konferensi pers, di Jakarta, Senin, 1 September 2025.
|Baca juga: 4 Saham Berpotensi Ngebut Hari Ini saat IHSG Diprediksi Rawan Koreksi
|Baca juga: Indef: Motif Demonstrasi Bukan soal Asing tapi Masalah Perut
Berdasarkan informasi yang didapatkan, Budi menjelaskan, aksi konsolidasi asuransi BUMN masih dalam proses. Selain itu, tambahnya, kemungkinan aksi korporasi tersebut baru akan terealisasi di 2026.
Jika konsolidasi ini benar-benar terjadi dalam bentuk merger, Budi menilai, jumlah perusahaan asuransi, reasuransi umum, hingga asuransi umum lainnya akan berkurang secara signifikan. Kondisi ini tentu menarik, bahkan bisa berdampak terhadap kinerja di masa mendatang.
“Ya cukup menarik,” jelasnya.
|Baca juga: CORE Indonesia Desak Pemerintah Koreksi Kebijakan Imbas Kerusuhan di RI
|Baca juga: Fasilitas Umum hingga Mobil Rusak Akibat Unjuk Rasa, AAUI: Segera Lakukan Klaim!
Ketika ditanya mengenai urutan prioritas konsolidasi, Budi menjelaskan, kemungkinan besar proses akan berjalan secara paralel. “Enggak juga sih, kayaknya paralel barengan sih. Barengan semua,” katanya, seraya memberikan konfirmasi baik asuransi umum maupun reasuransi akan masuk dalam skema konsolidasi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News