Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan semakin memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan inisiatif Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) mereka. Integrasi AI ke dalam praktik ESG ini mentransformasi cara organisasi menerapkan keberlanjutan, kepatuhan, dan tata kelola secara keseluruhan.
Akibatnya, menurut GlobalData, diskusi seputar penggabungan teknologi seperti AI untuk meningkatkan efisiensi dan praktik keberlanjutan semakin gencar dalam pengajuan perusahaan.
Misa Singh, Analis Fundamental Bisnis di GlobalData, mengatakan analisis terhadap Basis Data Analisis Pengajuan Perusahaan GlobalData mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan sedang mendiskusikan penerapan AI dalam bidang-bidang ESG.
|Baca juga: Perusahaan Global dari Berbagai Industri Kian Fokus pada Komitmen ESG
“Ini mencakup pengoptimalan sistem energi, penerapan pemeliharaan prediktif, pemantauan risiko ESG, prakiraan polusi, dan pembangunan ketahanan iklim. Tren AI ini menciptakan keunggulan kompetitif sekaligus dampak positif terhadap lingkungan,” jelasnya dalam riset dikutip, Sabtu, 6 September 2025.
ADNOC Gas Plc, dalam laporan ESG terbarunya, membahas penggunaan analitik data besar, superkomputer, dan AI untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pemeliharaan. Perusahaan mengungkapkan penerapan Centralized Predictive Analytic Diagnostic (CPAD) untuk memperkuat pemeliharaan, dengan meningkatkannya melalui konsultasi preskriptif berbasis AI. Perusahaan gas yang berbasis di UEA ini juga menggunakan Modul Prediksi Busa AI untuk mencegah gangguan proses di unit pembuangan gas asam.
|Baca juga: Riset DBS: Optimalisasi Modal, AI, dan ESG Jadi Prioritas Utama Bisnis di Indonesia
NextNRG Inc. menyebutkan Powering What’s Next dengan mengimplementasikan AI dan pembelajaran mesin (ML) ke dalam energi terbarukan, infrastruktur energi generasi mendatang, penyimpanan baterai, pengisian daya kendaraan listrik (EV) nirkabel, dan pengiriman bahan bakar bergerak sesuai permintaan untuk menciptakan ekosistem terintegrasi.
NextNRG juga telah menerapkan jaringan mikro pintar NextNRG, yang memanfaatkan manajemen energi berbasis AI dengan tenaga surya dan penyimpanan baterai untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi biaya, dan meningkatkan ketahanan jaringan. Jaringan mikro ini dirancang untuk melayani properti komersial, sekolah, rumah sakit, lahan pedesaan dan suku, fasilitas rekreasi, dan properti pemerintah, sehingga memperluas aksesibilitas energi.
|Baca juga: Teknologi AI Bikin Bank Rawan Dibobol? Ini Peringatan Serius dari OJK!
Perusahaan-perusahaan juga bermitra untuk mencapai ekspektasi keberlanjutan. Chevron Corp berkolaborasi dengan Datamaran, sebuah platform identifikasi dan pemantauan risiko ESG yang menggunakan AI untuk mengidentifikasi, memprioritaskan, dan melacak isu-isu ESG di seluruh operasinya. Raiffeisen Bank International AG membahas bahwa perusahaan sedang mengintegrasikan AI ke dalam proses pengambilan keputusan ESG.
MMC Norilsk Nickel menggunakan AI untuk memperkirakan tingkat polusi, terutama saat cuaca buruk. Sistem AI khusus menganalisis pola aliran udara untuk memprediksi emisi, yang memungkinkan perusahaan untuk secara proaktif mengurangi produksi dan mengurangi risiko polusi udara.
Beijing Fourth Paradigm Technology Co Ltd (4Paradigm) mengungkapkan penggunaan AI dan model bahasa berskala besar untuk meningkatkan manajemen pengendalian banjir dalam laporan ESG yang dirilis April tahun ini.
Perusahaan ini sedang membangun fungsi-fungsi seperti pengambilan informasi pengendalian banjir, analisis situasi banjir cerdas, dan peringatan otomatis berdasarkan data hidrologi dan konservasi air yang ada. “Selain itu, perusahaan juga sedang menjajaki pemantauan waktu nyata, peringatan dini, dan prakiraan kondisi hidrologi serta potensi risiko.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
