Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat dua surat utang yang diterbitkan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akan jatuh tempo pada akhir tahun ini.
Kedua surat utang itu adalah Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2024 Seri A (peringkat idAA) senilai Rp199,2 miliar jatuh tempo tanggal 6 Desember 2025 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2024 Seri A (peringkat idAA(sy)) senilai Rp199,2 miliar jatuh tempo tanggal 6 Desember 2025.
“DSSA berencana melunasi utang yang akan jatuh tempo tersebut dengan menggunakan dana internal maupun sumber pembiayaan eksternal. DSSA mencatat saldo kas konsolidasi sekitar US$951,4 juta pada akhir Maret 2025,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 8 September 2025.
|Baca juga: Dian Swastatika (DSSA) Gandeng First Gen Group Kembangkan Sumber Daya Panas Bumi
Sebelumnya, Pefindo menegaskan peringkat idAA terhadap peringkat PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan Obligasi Berkelanjutan serta peringkat idAA(sy) terhadap Sukuk Mudharabah Berkelanjutan DSSA. Prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil.
Peringkat perusahaan mencerminkan profil kredit yang sangat kuat dari investasi utama DSSA, yakni PT Golden Energy Mines Tbk atau GEMS, kebijakan keuangan yang konservatif, dan portofolio aset yang terdiversifikasi.
|Baca juga: Dua Seri Surat Utang Dian Swastatika (DSSA) Akan Jatuh Tempo 2 Bulan Lagi
Peringkat Perusahaan dibatasi oleh paparan terhadap risiko transisi energi dan fluktuasi harga komoditas, serta paparan terhadap risiko eksekusi proyek. Peringkat dapat dinaikkan jika DSSA memperkuat aliran arus kas masuk dari portofolio investasi di bisnis non batubara dan mempertahankan struktur permodalan yang konservatif.
Peringkat dapat diturunkan jika terdapat pelemahan kinerja GEMS yang signifikan atau beban utang yang lebih tinggi dibandingkan proyeksi tanpa diimbangi penguatan profil bisnis, yang dapat melemahkan struktur permodalan dan proteksi arus kas secara berkelanjutan.
Penurunan harga komoditas batu bara yang signifikan dan berkepanjangan juga dapat memberikan tekanan terhadap peringkat. DSSA merupakan perusahaan induk dengan beberapa entitas anak yang bergerak di bidang pertambangan batu bara, pembangkit listrik, teknologi, dan perdagangan.
DSSA merupakan bagian dari Grup Sinar Mas, dengan pemegang saham per akhir Juni 2024 terdiri dari PT Sinar Mas Tunggal (59,90%), saham treasuri (20,0%), dan publik (20,10%).
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News