1
1

Perusahaan Energi Nikmati Penurunan Premi Asuransi, Persaingan Kian Sengit?

Ilustrasi | Foto: Pexels

Media Asuransi, JAKARTA — Perusahaan energi kini menikmati penurunan premi asuransi seiring kembalinya kapasitas pasar dan meningkatnya persaingan antarpenanggung.

Dilansir dari Insurance Asia, Senin, 15 September 2025, laporan Power Market Review dari Willis mencatat, perlindungan untuk kerusakan properti dan gangguan bisnis mengalami penurunan tarif dua digit, bahkan beberapa penanggung mulai menawarkan kesepakatan jangka panjang dan bonus tanpa klaim.

|Baca juga: Bank Mega Syariah Ajak Nasabah Menabung Sambil Berbagi saat Ekonomi Hadapi Tantangan

|Baca juga: Mulai Rp1 Juta, Nasabah Kini Bisa Investasi SBN Sekunder Langsung dari Livin’ by Mandiri

Pasar lokal juga semakin banyak diberi wewenang dalam proses penutupan risiko, sehingga memperketat persaingan di pasar asuransi energi.

Di saat pasar asuransi internasional untuk pertanggungan tanggung jawab mulai melunak, tekanan dari perubahan iklim dan dekarbonisasi tetap membuat sebagian perusahaan energi memilih menahan risiko sendiri melalui skema penjaminan internal atau pembiayaan alternatif.

Di Asia, pertumbuhan ekonomi yang cepat dan peralihan ke energi terbarukan ikut membentuk dinamika asuransi. Premi untuk perlindungan properti dan gangguan bisnis cenderung turun, dengan penanggung menawarkan perjanjian dua hingga tiga tahun demi kepastian harga.

Minat penanggung cukup tinggi untuk proyek infrastruktur di Indonesia, Vietnam, dan Filipina, terutama proyek yang didukung pendanaan internasional. Teknologi baru seperti energi hidrogen juga mendorong penanggung untuk menyesuaikan kerangka kerja risiko mereka.

|Baca juga: ANTM, MDKA, WIFI, dan CMRY Jadi Saham Pilihan untuk Jemput Rezeki di Awal Pekan

|Baca juga: BI: Konsistensi dan Inovasi Jadi Kunci Perkuat Ekonomi dan Keuangan Syariah di Jawa

Di China, pasar asuransi energi tumbuh 8,5 persen secara tahunan menjadi US$18,2 miliar pada 2024 dan diproyeksikan mencapai US$19,6 miliar pada 2025.

Asuransi properti menyumbang 45 persen dari pasar, diikuti asuransi tanggung jawab sebesar 30 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh investasi infrastruktur energi baru dan praktik manajemen risiko yang lebih kuat di kalangan perusahaan energi.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Rayakan HUT ke-17, Generali Indonesia Tanam Ratusan Pohon untuk Keberlangsungan Bumi
Next Post AAJI Sportainment 2025 Ajang Kebersamaan Insan Asuransi Jiwa

Member Login

or