Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI memperkenalkan bahan baku alternatif ramah lingkungan yaitu malam sawit berbasis stearin kepada perajin batik di Kampung Batik Giriloyo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Pendampingan Batik Berkelanjutan yang digelar untuk memberdayakan ekonomi kerakyatan sekaligus mendukung praktik keberlanjutan di sektor UMKM.
|Baca juga: OJK Diramal Restui Relaksasi Pemenuhan Ekuitas Minimum Industri Asuransi di 2026
Program ini adalah hasil kolaborasi BNI dengan Center for Entrepreneurship, Change, and Third Sector (CECT) Sustainability Universitas Trisakti serta Komunitas Batik Giriloyo. Bahan baru ini diperkenalkan untuk menggantikan malam parafin berbasis minyak bumi yang tidak terbarukan dan selama ini banyak digunakan para perajin.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menegaskan program ini sejalan dengan komitmen BNI dalam memperkuat ekonomi kerakyatan dan mendorong UMKM naik kelas.
“Dengan mendampingi perajin batik, BNI tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menciptakan daya saing baru yang berbasis inovasi ramah lingkungan,” ujar Okki, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 17 September 2025.
Inisiatif serupa sebelumnya telah sukses diterapkan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL) bersama Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) di Kampung Batik Laweyan, Surakarta, sejak 2022.
BNI memperkuat pendampingan pelaku usaha, utamanya di skala mikro dan kecil serta literasi keuangan dan produk/jasa perbankan BNI. Keberhasilan itu kini diperluas ke Giriloyo Dengan melibatkan fasilitator langsung dari perajin Laweyan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
|Baca juga: Figur Purbaya Disebut Bawa Angin Segar untuk Memperkuat Arah Kebijakan Pemerintah
|Baca juga: Pengamat Minta Purbaya Kaji Ulang Strategi Penyelesaian Masalah Asuransi Jiwasraya
“Program pendampingan ini diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan UMKM batik di daerah lain, mensinergikan pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi, dan prinsip-prinsip lingkungan dalam satu gerakan terpadu,” tutup Okky.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News