1

Bos Prudential Indonesia Beberkan Cara Lawan Inflasi Medis yang Tinggi di RI

Chief Health Officer Prudential Indonesia Yosie William Iroth. | Foto: Media Asuransi/Sarah Dwi Cahyani

Media Asuransi, JAKARTA – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menilai inflasi medis yang terjadi dan cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir merupakan kenyataan yang harus dihadapi bersama dengan para pemangku kepentingan di sektor kesehatan.

Berdasarkan data statistik dan survei yang telah dilakukan, Chief Health Officer Prudential Indonesia Yosie William Iroth mengungkapkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki medis inflasi tertinggi dibandingkan dengan negara lain di Asia.

|Baca juga: Tok! BI Rate Turun 25 Bps Jadi 4,75% per September 2025

|Baca juga: Kredit Perbankan Masih Lesu, BI Siapkan Strategi Dongkrak Pertumbuhan Capai 11% di 2025

“Memang data medis inflasi kita di Indonesia itu sangat-sangat tinggi dibandingkan dengan yang ada di Asia. Tadi sudah sampaikan belasan persen, 16–19 persen dibandingkan dengan yang ada di negara-negara lain,” ujar Yosie, kepada awak media, di Jakarta, Rabu, 17 September 2025.

Untuk menjawab tantangan ini, tambahnya, Prudential telah mengambil berbagai inisiatif strategis. Salah satunya adalah memperkuat kerja sama dengan pemerintah dan regulator, seperti integrasi dengan platform Satu Sehat.

Selain itu, Prudential juga menjalin komunikasi yang intensif dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka mendukung ekosistem kesehatan nasional, yakni integrasi dengan BPJS dan lembaga terkait lainnya.

Di sisi layanan, Prudential fokus pada ekspansi jaringan rumah sakit mitra. Saat ini, Prudential telah bekerja sama dengan 1.700 rumah sakit di seluruh Indonesia, di mana 399 di antaranya merupakan bagian dari PRUPriority Hospitals yang menawarkan layanan cashless bagi nasabah.

|Baca juga: Pemenuhan Ekuitas Minimum Perusahaan Asuransi pada 2026 Diminta Direlaksasi, Begini Respons OJK

|Baca juga: Lewat Paket Ekonomi 2025, Pemerintah Fokus Bangun Ekosistem Digital untuk Pertumbuhan Nasional

“Nah dengan rumah sakit-rumah sakit ini kita sama-sama setuju nih. Layanannya seperti bagaimana, biayanya seperti bagaimana, ini cara-cara kita untuk bisa memastikan bahwa kita bisa sama-sama kendalikan inflasi medis,” ujarnya.

Bahkan apabila nasabah mau mengurus kepulangan, Yosie menambahkan, nasabah bisa melihat dengan jelas rincian tagihan, biaya yang seharusnya dikenakan, serta besaran diskon yang diberikan berkat kerja sama antara rumah sakit dan Prudential.

“Ini cara kita untuk bisa sama-sama mengendalikan inflasi medis. Jadi tentu perluas layanannya, tapi kita pastikan kualitasnya, layanannya dan biayanya juga bisa terjaga,” tutup Yosie.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
IHSG
Prev Post BI Rate Turun, IHSG Pecah Rekor
Next Post Survei Prudential: 93% Pasien di Indonesia Menunda Perawatan Layanan Kesehatan

Member Login

or