Media Asuransi, JAKARTA — Ribuan keluhan dari peserta terus membanjiri kanal pengaduan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sepanjang 2025. Pengaduan itu wajib dituntaskan dalam rangka mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.
Laporan masyarakat yang paling banyak berkaitan dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit, mulai dari antrean panjang, ketersediaan obat, hingga pungutan biaya tambahan yang semestinya tak ada dalam layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
|Baca juga: BPJS Kesehatan Catat Jumlah Pengaduan Peserta Terus Turun hingga Semester I/2025
Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Abdul Kadir mengungkapkan setidaknya ada tiga kanal utama yang paling sering digunakan masyarakat untuk menyampaikan keluhan.
“Kalau kita lihat, ada tiga kanal pengaduan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Pertama adalah PIPP RS (BPJS SATU) di rumah sakit, kedua melalui Mobile JKN di handphone masing-masing, dan ketiga melalui layanan tatap muka di kantor cabang,” jelas Abdul, dalam Rapat Panja Jaminan Kesehatan Nasional bersama Komisi IX DPR RI, Rabu, 24 September 2025.
Data BPJS Kesehatan mencatat total rata-rata pengaduan yang masuk per bulan mencapai 9.504 kasus. Dari jumlah tersebut, penyelesaian keluhan bisa dilakukan dalam waktu yang jauh lebih cepat dari target Service Level Agreement (SLA).
“Pengaduan yang masuk berkurang, itu jadi sekitar 9.504 pengaduan. Rata-rata waktu penyelesaian pengaduan sesuai SLA kami adalah 6,48 jam. Padahal SLA maksimalnya tiga hari. Jadi setiap pengaduan yang masuk, kita selesaikan dalam waktu yang sangat singkat, dalam enam jam sudah respons,” ujarnya.
Abdul Kadir memaparkan jenis keluhan yang paling banyak masuk adalah terkait pelayanan kesehatan sebanyak 27.038 pengaduan atau 43 persen. Posisi kedua adalah soal administrasi sebanyak 24.567 pengaduan atau 39 persen, disusul masalah iuran sebanyak 11.271 pengaduan atau 17,9 persen.
|Baca juga: Skema Risk Sharing Bakal Buat Beban Konsumen Asuransi Bertambah? Pengamat Bilang Begini!
|Baca juga: Keluhan Peserta Membludak, BPJS Kesehatan Janjikan Respons Cepat dan Tuntas Lewat Kanal Aduan Digital
Ia merinci masalah pelayanan kesehatan yang paling sering dikeluhkan masyarakat antara lain antrean pasien yang panjang dan waktu tunggu pelayanan di rumah sakit.
Selain itu, ketersediaan obat di fasilitas kesehatan juga menjadi perhatian peserta BPJS Kesehatan, karena sering kali pasien diminta membeli obat sendiri di luar rumah sakit dengan janji akan diganti, tetapi tanpa kepastian waktu dan jumlah uang penggantian.
“Banyak yang mengeluh, sudah datang dan sudah diperiksa, tapi obatnya tidak ada. Kemudian ada pula pelayanan kesehatan yang seharusnya dijamin, tapi masih ada iuran biaya kepada peserta. Termasuk juga soal kuota layanan, misalnya BPJS hanya menanggung tiga hari, setelah itu pasien harus pulang,” pungkas Abdul Kadir.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News