Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis, 25 September 2025, berakhir di zona merah. IHSG ditutup melemah 1,06 persen atau 85,89 poin ke 8.040,66 pada akhir perdagangan hari ini.
Faktor fundamental makroekonomi Indonesia dan juga aksi ambil untung investor yang memanfaatkan kenaikan IHSG yang sudah sangat tinggi menjadi pemicu koreksi IHSG.
|Baca juga: Manulife Wealth & Asset Management Akuisisi Schroders Indonesia
Tim Mirae Asset Sekuritas menilai pecah rekor IHSG Selasa dan Rabu lebih disebabkan aksi spekulatif para trader dibandingkan fundamental dan kepercayaan investor yang kuat.
“Hal ini terlihat dari terus naiknya CDS 5 tahun Indonesia, yang kemarin mencapai 81,83 yang disertai dengan berlanjutnya depresiasi Rupiah yang kemarin melemah ke level 16.676 per USD yang merupakan level terendah sejak bulan April lalu,” ucap Tim Riset Mirae. Siang ini bahkan rupiah terdepresiasi menembus level Rp16.700 bahkan diprediksi bisa melemah ke Rp17.000 per dolar AS.
|Baca juga: Rupiah Terdepresasi, IHSG Sesi I Terpangkas
Dari luar negeri, sentimen seputar bunga acuan Federal Reserve masih diperhitungkan investor. Jika data tenaga kerja AS masih melemah, tidak menutup kemungkinan The Fed kembali menurunkan bunga di Oktober nanti.
Sebanyak 242 saham naik, 434 saham turun dan 123 saham stagnan. Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 52,55 miliar saham dengan total nilai Rp 23,99 triliun.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News