1

Pariwisata dan Keuangan Syariah RI Melonjak di 2025, Aset Tembus Rp2.973 Triliun!

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara. | Foto: OJK

Media Asuransi, JAKARTA – Indonesia mencatatkan sejumlah pencapaian penting pada 2025 di sektor pariwisata dan keuangan syariah. Dari posisi sebagai destinasi wisata ramah Muslim hingga peningkatan aset keuangan syariah, semua menunjukkan potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara menyebut Indonesia kini menempati peringkat kelima dunia sebagai destinasi wisata ramah Muslim. Menurutnya capaian ini bisa menjadi motor penggerak baru bagi sektor pariwisata nasional.

|Baca juga: Perkuat Ekosistem Pendidikan Tinggi, Bank Muamalat Luncurkan Co-Branding Kartu Tanda Mahasiswa

|Baca juga: Asuransi Jasa Tania (ASJT) Genjot Digitalisasi dan Efisiensi Demi Kejar Laba Rp13 Miliar di 2025

“Ke depan, kami melihat sektor pariwisata ramah Muslim akan menjadi salah satu penggerak utama perekonomian. Potensi ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujar Mirza, dalam acara Ijtima’ Sanawi XXI 2025, di Jakarta, Jumat, 26 September 2025.

Selain sektor pariwisata, industri keuangan syariah Indonesia juga menunjukkan perkembangan pesat. Pada ajang Global Financial Islamic Award 2025, Bursa Efek Indonesia meraih penghargaan internasional berkat pertumbuhan di pasar modal syariah. Penghargaan ini menandakan kepercayaan dunia terhadap ketahanan dan inovasi keuangan syariah di Tanah Air.

Data OJK mencatat total aset keuangan syariah Indonesia per Juni 2025 telah mencapai Rp2.973 triliun. Rinciannya, perbankan syariah menyumbang Rp967 triliun, pasar modal syariah Rp1.828 triliun, serta Industri Keuangan Non bank (IKNB) sebesar Rp177 triliun. Capaian ini mencerminkan ketahanan sektor keuangan syariah di tengah tantangan ekonomi global.

Dalam perbankan syariah, Dana Pihak Ketiga (DPK) berhasil dihimpun hingga Rp738 triliun, tumbuh 6,98 persen secara tahunan. Sementara itu, total pembiayaan syariah tercatat Rp666 triliun atau naik 8,4 persen year on year. Peningkatan ini memperlihatkan kepercayaan masyarakat yang semakin kuat terhadap layanan keuangan syariah.

|Baca juga: DAI Harap Ketua LPS Baru segera Perjelas Program Penjaminan Polis Asuransi

|Baca juga: Dikritik OJK soal Tata Kelola Investasi, Begini Respons Bos Taspen

Pasar modal syariah juga terus mencatat pertumbuhan positif. Market cap saham syariah telah mencapai Rp7.578 triliun dengan pangsa pasar 62,3 persen. Nilai outstanding sukuk negara dan sukuk korporasi saat ini mencapai Rp1.772 triliun, sementara reksa dana syariah stabil di Rp55 triliun.

Tak hanya itu, industri securities crowd funding turut mendanai UMKM senilai Rp894 miliar, memperkuat peran keuangan syariah dalam mendukung ekonomi kerakyatan.

|Baca juga: Pengaduan JKN Terus Berulang, Tanda Masalah Belum Tuntas?

|Baca juga: Legislator: Rumah Sakit Jangan Semena-mena Batasi Masa Rawat Inap Pasien JKN

Di sisi lain, industri asuransi syariah dan penjaminan juga menunjukkan tren positif. Total aset perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun syariah mencapai Rp59 triliun, tumbuh 6,2 persen dari tahun sebelumnya.

Aset asuransi syariah mencapai Rp47,5 triliun dengan 36 juta polis aktif, sementara dana pensiun syariah memiliki aset Rp4,7 triliun dengan 143 ribu peserta. Industri penjaminan syariah pun mencatatkan aset Rp6,7 triliun setelah tumbuh 12 persen pada periode yang sama.

|Baca juga: MSIG Life (LIFE) Dapat Restu Spin Off Unit Asuransi Syariah dari Pemegang Saham

|Baca juga: Rupiah Terus Dihantam Dolar AS, Bos BI Komitmen All Out Stabilkan Mata Uang Garuda

Pertumbuhan positif juga terlihat pada lembaga pembiayaan, modal ventura, hingga lembaga keuangan mikro berbasis syariah.

Total aset di sektor ini mencapai Rp118 triliun dengan piutang pembiayaan syariah sebesar Rp110 triliun, tumbuh 10,3 persen secara tahunan. Pencapaian ini menegaskan bahwa keuangan syariah di Indonesia memiliki ketahanan yang kuat sekaligus potensi besar untuk terus berkembang.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post TransTRACK bersama Howen dan KNKT Perkuat Keselamatan dan Efisiensi Armada Industri Tambang melalui Integrasi Teknologi
Next Post Saham Bank Danamon (BDMN) Berfluktuasi, Manajemen Pastikan Tidak Ada Aksi Korporasi!

Member Login

or