1

4 Hal Ini Harus Dipersiapkan Sebelum Anda Menjalani Operasi Katarak

Penderita katarak sedang menjalani operasi katarak gratis dari Bakti BCA dan SPBK PERDAMI. | Foto: BCA

Media Asuransi, JAKARTA – Gangguan penglihatan yang diakibatkan oleh katarak kerap terjadi pada orang lanjut usia. Dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani operasi katarak berdasarkan indikasi medis seperti derajat kekeruhan katarak, komplikasi atau penyulit medis yang timbul di mata ataupun apabila katarak sudah mengganggu kualitas hidup pasien.

Penyebab utama katarak adalah proses degenerasi akibat penuaan. Penyebab lainnya meliputi trauma atau kecelakaan, peradangan pada mata, kelainan bawaan dan kondisi-kondisi lain yang lebih jarang ditemui.

Ketika katarak sudah menebal, keluhan penglihatan yang kabur pun semakin terasa. Keluhan penglihatan lainnya juga mungkin dirasakan seperti mata silau jika melihat cahaya yang terang, warna jadi terlihat pudar, sensitivitas kontras menurun dan ukuran kacamata menjadi berubah-ubah.

|Baca juga: Mengenal 10 Jenis Katarak dan Bahayanya

Menurut dokter Kevin, dokter spesialis mata dari KMN EyeCare, hingga saat ini, operasi katarak adalah satu-satunya solusi pengobatan untuk mengatasi katarak. Operasi katarak dilakukan untuk meningkatkan tajam penglihatan dengan cara menghilangkan lensa yang keruh pada mata dan digantikan dengan lensa tanam atau IOL (Intra Ocular Lens).

Bagi Anda yang akan melakukan operasi katarak, berikut ini adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan.

 

  1. Pastikan Sudah Melakukan Serangkaian Pemeriksaan yang Disarankan

Tindakan operasi katarak harus melalui langkah persiapan yang komprehensif. Anda disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis mata untuk diketahui kondisi matanya sebelum memutuskan melakukan tindakan.

Dokter spesialis mata akan mewajibkan serangkaian pemeriksaan dan tes terhadap calon pasien operasi katarak. Rangkaian pemeriksaan dan tes harus dilakukan sesuai waktu yang direkomendasikan oleh dokter spesialis mata sebelum operasi katarak dilakukan.

Menurut dokter Kevin, selain untuk meminimalkan terjadinya risiko, pemeriksaan pra-operasi katarak juga dilakukan untuk mendukung proses kelancaran operasi katarak. Terutama, untuk menentukan pilihan lensa yang terbaik untuk menggantikan lensa alami yang katarak.

Contoh rangkaian pemeriksaan dan tes yang wajib dilakukan oleh calon pasien katarak, antara lain:

– EKG (electrocardiogram), yaitu pemeriksaan rekam jantung untuk mendeteksi jika ada kelainan irama jantung.
– Retinometri, yaitu pemeriksaan kondisi saraf mata sebelum operasi katarak dilakukan.
Specular Microscope, yaitu pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kornea calon pasien operasi katarak
– Biometri  IOL (introokular) Master, yaitu pemeriksaan untuk mengetahui ukuran dan jenis lensa implant atau IOL yang akan ditanam menggantikan lensa yang keruh.
– Pemeriksaan Laboratorium untuk mengetahui kondisi kesehatan calon pasien secara umum.

 

  1. Konsultasi Mengenai Pantangan dan Kewajiban Sebelum Operasi

Selain menjalani beberapa tes sebelum operasi katarak, Anda dapat meminta informasi yang lengkap kepada dokter spesialis mata yang menangani. Lakukan konsultasi untuk mengetahui hal-hal yang dilarang dan diperbolehkan sebelum menjalani operasi.

|Baca juga: Banyak Kasus Katarak di Usia Muda, Kenali Faktor Penyebabnya

Pasien juga akan diminta untuk ditemani anggota keluarga, agar proses pemulihan pasca operasi yang dijalani pasien nanti dapat dibantu oleh keluarga.

Informasi umum seperti pantangan untuk mengonsumsi obat-obatan pengencer darah sementara waktu akan disampaikan oleh dokter.

Dalam waktu 1-2 hari sebelum operasi, dokter juga akan memberikan obat tetes mata antibiotik. Obat tetes mata ini berfungsi untuk mengurangi risiko infeksi pada mata.

“Menyetir mobil pasca operasi sangat tidak dianjurkan. Anda harus memikirkan cara terbaik untuk pulang ke rumah tanpa menyetir sendiri. Meminta untuk diantar dan dijemput dengan anggota keluarga atau menggunakan taksi adalah pilihan yang tepat pasca-operasi katarak,” kata dokter Kevin.

 

  1. Persiapan Fisik Agar Tubuh Tetap Fit

Kondisi fisik sebelum tindakan operasi katarak sangat memengaruhi kesiapan mental Anda. Oleh karena itu, beristirahatlah dengan cukup sebelum melakukan operasi sehingga kondisi tubuh Anda dalam keadaan fit.

Sebaiknya kurangi screen time seperti menonton televisi atau melihat gadget untuk mengistirahatkan mata Anda. Biarkan mata tetap rileks dengan mengurangi kegiatan di luar ruangan maupun paparan sinar dari gadget.

 

  1. Persiapan Mental Agar Pikiran Tetap Nyaman

Pada saatnya Anda operasi katarak, percayakan bahwa Anda berada di tangan para ahli dan profesional yang tepat. Selain itu, Anda juga dapat minta dukungan dan kehadiran orang terdekat saat pada hari operasi.

“Jangan lupa gunakan pakaian yang nyaman dan hindari penggunaan parfum, krim aftershave, atau pewangi lainnya. Tidak masalah jika Anda ingin menggunakan pelembap wajah, namun hindari make-up dan bulu mata palsu,” tutur dokter Kevin.

Dia tambahkan, setelah operasi selesai dalam hitungan menit, mata akan ditutup dan pasien akan dibiarkan istirahat sambil diawasi oleh tim medis yang berjaga-jaga seandainya terjadi suatu masalah.

|Baca juga: Fakta Mengejutkan, Gen Z Ternyata Paling Rentan Alami Gangguan Mental!

Hampir semua operasi katarak tidak membutuhkan rawat inap. “Biasanya, Anda dapat pulang pada hari yang sama setelah operasi dan tidak dianjurkan untuk menyetir kendaraan sendiri pasca-operasi katarak,” jelasnya.

Ditambahkan. dokter akan melihat terlebih dahulu keadaan Anda. Jika memang diperlukan, aktivitas seperti membungkuk atau mengangkat benda berat akan dibatasi selama seminggu setelah operasi.

“Secara umum, operasi katarak memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Pada sebagian besar pasien yang menjalani operasi katarak, penglihatan dapat kembali normal dan tidak kabur,” kata dokter Kevin.

Menurutnya, jika pasien mengalami katarak di kedua matanya, dokter akan melakukan operasi katarak pada salah satu mata terlebih dahulu. Setelah itu, baru dilakukan operasi pada mata lainnya tergantung kondisi masing-masing pasien.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jangan Sampai Salah Lagi, Berikut 6 Prinsip Dasar Asuransi yang Wajib Dipahami!
Next Post Great Eastern Life Indonesia dan OCBC Hadirkan One Stop Solution untuk Perusahaan

Member Login

or