1

Empat Pandangan Keliru Tentang Pasar Saham

Ilustrasi. | Foto: Allianz Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – Instrumen investasi saham memberikan imbal hasil atau return yang tinggi. Namun juga ada risiko tinggi yang mendampinginya, sesuai prinsipa investasi, jika return-nya tinggi maka risikonya juga tinggi. Meski menguntungkan, banyak kesalahpahaman mengenai pasar saham yang diakibatkan pengalaman yang tidak mengenakkan dialami sebagian masyarakat yang membuat  investasi ini dipenuhi kesalahpahaman. Secara umum masyarakat Indonesia masih punya pandangan yang tidak pas atau keliru mengenai saham. Berikut, empat di antaranya:

  1. Berinvestasi  Saham Sama Seperti Judi.

Alasan ini menyebabkan banyk orang menghindar dari pasar saham. Anggapan ini muncul sebab harganya yang bergerak naik turun dalam tempo cepat dan menimbulkan adanya keputusan menjual dan membeli berdasarkan spekulasi semata.

Padahal, saham sama sekali berbeda dengan judi karena membeli saham perusahaan berarti  kamu ikut memiliki suatu perusahaan. Sementara nilai perusahaan ditentukan oleh prospek bisnis sektor usaha perusaahaan tersebut dan juga kondisi keuangan internal perusahaan dan realisasi rencana masa depan perusahaan.

Di pasar saham, investor terus mencoba untuk menilai laba yang akan tersisa bagi pemegang saham. Inilah sebabnya mengapa harga saham berfluktuasi. Prospek untuk kondisi bisnis selalu berubah, dan demikian juga penghasilan masa depan perusahaan.

|Baca juga: Pendanaan dari Pasar Modal Mencapai Rp6,25 Triliun

Perusahaan Sekuritas memiliki tim yang menganalisa prospek saham perusahaan dan kini juga telah menyediakan hasil analisa yang mendukung berbagai tipe investor baik investor yang melakukan trading secara harian maupun investasi jangka panjang sehingga menghilangkan spekulasi.

  1. Berinvestasi Saham Bikin Bangkrut

Berinvestasi saham memang perlu modal namun jangan menggunakan uang belanja untuk keperluan dapur atau pendidikan anak. Jangan mempertaruhkan semua hartamu atau keluargamu demi investasi saham.

Diperlukan manajemen modal jika kamu mulai berinvestasi saham. Jangan gunakan seluruh modal yang kamu deposit untuk trading. Gunakan sebagian kecil terlebih dahulu dan perhitungkan dulu maksimal kerugian yang dapat kamu tanggung. Dengan angka deposit kecil kamu sudah bisa  memiliki saham-saham perusahaan bagus.  Selain itu kamu harus sering mempelajari dan bertanya mengenai risiko setiap saham kepada orang yang tepat atau media investasi atau laporan riset yang dapat membantu keputusan investasi kamu.

|Baca juga: IHSG Pecah Rekor, Nilai Transaksi Harian Melambung

  1. Harus Selalu Memantau Saham di Depan Monitor

Ada dua jenis investor di saham, yaitu jangka pendek dan panjang. Yang jangka pendek memiliki waktu banyak sehingga bisa memantau pergerakan saham sepanjang hari karena mereka adalaha trader saham harian. Untuk investor jangka panjang tidak perlu memantau harga saham tiap hari karena bisa dilakukan per tiga hari sekali atau pun hanya butuh waktu kurang lebih 10 menit per hari untuk memantau pergerakan saham.

Apalagi kini sudah ada aplikasi yang dapat membantu kamu mengelola saham secara praktis  tanpa rutinitas kamu terganggu. Bagi trader, kini sudah ada robot trading yang bisa mengeksekusi trading di harga yang kamu inginkan tanpa kamu berada di depan layar komputer.

|Baca juga: BEI Pertimbangkan Usulan Free Float Share 30%

  1. Membeli Saat Harga Naik

Karena faktor psikologis atau Fear Missing Out atau FOMO, trader pemula memburu saat saham mengalami kenaikan. Padahal investor terkemuka, Warren Buffet memberi saran “Serakahlah saat orang lain takur, takutlah saat orang lain serakah”. Artinya, kamu harus tetap tenang dan membeli aset ketika pasar sedang terpuruk dan harga turun drastis, karena itulah saatnya mendapatkan aset berkualitas dengan harga murah untuk keuntungan jangka panjang, bukan bereaksi terhadap emosi atau tren sesaat.

Editor: Irdiya Setiawan

 

 

 

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Instellar Kembali Gandeng IKEA Social Entrepreneurship
Next Post Melindungi Masa Depan Anak Lewat Asuransi

Member Login

or