1
1

Banyak Sentimen Positif, IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan

Media Asuransi – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini diperkirakan masih di zona hijau seiring dengan berbagai sentimen positif yang berpotensi menopang laju indeks pada kisaran 5.742-5.832

Melalui Early BIRD Fundamental PerspectiveHead of Research PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, IHSG telah mencatatkan prestasi yang luar bisa selama minggu lalu yakni menguat sebesar +3,80 persen disertai net buy investor asing sebesar Rp413,70 miliar. Dengan kenaikan tersebut, jelasnya, membuat bulan November menjadi bulan kenaikan terbesar selama 1 bulan sebesar +12,77 persen disertai net buy investor asing sebesar Rp7,26 triliun. “Apakah ini akan berlanjut di bulan Desember?” katanya seperti dikutip Media Asuransi, Senin, 30 November 2020.

Menurutnya, penguatan IHSG akan berlanjut pada perdagangan hari ini seiring dengan penguatan DJIA sebesar +0,13 persen serta EIDO sebesar +1,66 persen. Sentimen positif juga datang dari berlanjutnya penguatan harga beberapa komoditas seperti: CP0 +3,28 persen, Nikel +0,88 persen, dan Timah +0,77 peren serta berlanjutnya Net Buy Investor Asing berpotensi menjadi sentimen positif pendorong naik IHSG serta saham di bawah komoditas tersebut di antaranya: AALI, LSIP, INCO, dan TINS.

Secara fundamental, Edwin juga memaparkan bahwa sejumlah emiten mendapatkan sentimen positif meliputi:

1. PT BRI Syariah (BRIS). Setelah mendapat penempatan dana sebesar Rp1 triliun pada bulan September 2020, BRIsyariah telah menyalurkan Rp1,152 triliun. Hingga akhir bulan November 2020, BRIsyariah telah menyalurkan dana PEN kepada 11.492 nasabah. Sekitar 41 persen persen penerima PEN adalah sektor perdagangan. Misalnya sembako dan alat kesehatan. Sementara sisanya ada di sektor produksi, pertanian, dan jasa. (Kontan)

2. PT Merdeka Copper Gold (MDKA). Perseroan mencatatkan penjualan emas dari tambang Tujuh Bukit sebesar 50.183 ons pada kuartal 3/2020, dengan rata-rata harga jual US$1.910 per troy ounce. Perseroan menjual 221.518 ons perak dari tambang Tujuh Bukit dengan rata-rata harga jual US$24 per ons. Perseroan mengestimasi pendapatan dari segmen emas dan perak sebesar US$101 juta pada kuartal III/2020. Adapun dari tambang Wetar, MDKA telah menjual tembaga sebanyak 916 ton dengan harga rata-rata US$6.339 per ton. Sehingga, estimasi pendapatan dari segmen tembaga sebesar US$5,8 juta pada kuartal III/2020. Dengan demikian, secara keseluruhan MDKA mengestimasi pendapatan pada kuartal 3/2020 sebesar US$106,8 juta. (Bisnis)

3. PT ABM Investama (ABMM). Hingga akhir kuartal 3/2020, perseroan membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$5,37 juta atau turun tajam -147,56 persen berbanding terbalik dengan kinerja pada periode sama tahun 2019, yang membukukan laba bersih sebesar US$11,29 juta. Di samping itu hingga kuartal III/2020 perseroan membukukan pendapatan sebesar US$442,16 juta atau turun tipis 0,2 persen dari perolehan kuartal III/2019. (Bisnis)

4. PT Itama Ranoraya (IRRA). Pada tanggal 27 November 2020 IRRA telah melakukan penandatanganan kontrak Sales and Purchase Agreement (SPA) sebanyak 111 juta pieces jarum suntik ADS merupakan order kedua dari Pemerintah. (Kontan)

5. PT Sejahteraraya Anugrahjaya (RSAJ). Hingga akhir kuartal III/2020, perseroan membukukan pendapatan Rp811,74 miliar, atau naik 5,47 persen yoy. Sementara itu, hingga akhir kuartal III/2020, perseroan membukukan rugi bersih Rp54 miliar atau turun sangat tajam 2.140,7 persen dibandingkan rugi bersih periode sama tahun 2019 sebesar Rp2,41 miliar. (Bisnis)

6. PT Sentul City (BKSL). Hingga akhir kuartal III/2020, perseroan menderita rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp325,52 miliar atau turun sangat tajam 1.257,6 persen karena diperiode sama tahun 2019 perseroan masih membukukan keuntungan sebesar Rp28,12 miliar. Sementara itu, hingga akhir kuartal III/2020 pendapatan perseroan mencapai Rp247,54 miliar, atau turun 54,23 persen yoy. (Bisnis)

 

Adapun data perdagangan dari bursa saham dan komoditas global antara lain:

DJIA +37,90 +0,13 persen 29.910

NASDAQ +111,44 +0,82 persen 12.205

GOLD -20,5 -1,13 persen 1.790,7

OIL -0,19 -0,42 persen 45,52

COAL (Dec/Newcastle) -0,45 -0,64 persen 69,55

NICKEL +142,50 +0,88 persen 16.922,50

TIN +145 +0,77 persen 18.935

CPO (Jan’21) +108 +3,28 persen 3.403

EIDO +0,37 +1,66 persen 22,68

TLK 24,32 (3.427) vs 3.460 (TLKM)

US 10yr -0,0360 -4,10 0,8420

INDO 10yr +0,0096 +0,15 persen 6,4557

INDO CDS (5 yrs) ‘0,017 -0,02 persen 72,507

IDR (Spot) 14.090

 

IDX Range      : 5.742 – 5.832

USD/IDR Range: 14.020 – 14.150

 

Lebih lanjut, Edwin merekomendasikan beli untuk saham-saham sebagai berikut: BRIS, MBAP, AALI, WIKA, PGAS, PTPP, LSIP, TBIG, TOWR, dan ICBP. ACA

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Heri Juhaeri dari Bumida 1967 Terpilih Jadi The Most Inspiring Agent 2020
Next Post Industri Asuransi Jiwa Berkomitmen Penuh Bayarkan Klaim selama 2020

Member Login

or