Media Asuransi, JAKARTA – Pemerintah menegaskan komitmennya untuk membangun ekonomi Indonesia yang berdaya saing dan berorientasi masa depan. Salah satu langkahnya adalah penyelesaian perjanjian perdagangan Comprehensive Economic Partnership Agreement antara Indonesia dengan Uni Eropa (IEU-CEPA) dan Indonesia dengan Kanada (ICA-CEPA).
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmik B Witjaksono mengungkapkan kedua perjanjian ini menegaskan pemerintah tidak hanya berupaya dalam membuka akses pasar atau meningkatkan investasi semata.
|Baca juga: Pemerintah Siapkan Sistem Otomatis SKA, Ekspor RI Bakal Makin Gampang?
|Baca juga: 5 Rekomendasi Saham Berpeluang Cuan saat IHSG Diramal Menguat Hari Ini
“Pemerintah tidak hanya berupaya untuk membuka akses pasar atau meningkatkan investasi, tapi juga sedang membangun mesin ekonomi bagi masa depan Indonesia,” ujar Djatmik, di Jakarta, Senin, 29 September 2025.
Perjanjian ini, lanjut Djatmiko, hadir di tengah situasi geoekonomi dan geopolitik global yang sangat dinamis, diwarnai konflik, ketegangan perdagangan, serta kecenderungan proteksionisme yang dapat mempersempit ruang pertumbuhan ekonomi global, termasuk bagi Indonesia.
Menurutnya, kehadiran IEU-CEPA dan ICA-CEPA menjadi angin segar bagi pelaku usaha nasional untuk memperluas pasar ekspor, meningkatkan daya saing, serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai global.
“Kedua perjanjian ini diharapkan dapat memperluas diversifikasi pasar ekspor Indonesia, menjadi salah satu program utama dari Kementerian Perdagangan, kemudian juga mengurangi ketergantungan kita dari pasar-pasar tradisional,” ucapnya.
Lebih lanjut, Djatmiko mengungkapkan, IEU merupakan salah satu pasar tradisional Indonesia yang sangat besar, dan hal ini merupakan prestasi yang luar biasa bagi Indonesia, yakni bisa menyelesaikan perundingan yang sudah berjalan kurang lebih sembilan tahun.
|Baca juga: Terbongkar! Ini Alasan Adrian Gunadi Eks Bos Investree Butuh Waktu Lama Dibekuk Interpol
|Baca juga: Komisaris Independen Asuransi Jasa Tania (ASJT) Mundur Usai Dapat Jabatan Baru di LPS
Djatmiko mengaku menjadi saksi sejarah saat perundingan IEU-CEPA pertama kali diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2016 di Brussels. Dengan terwujudnya dua perjanjian ini, Indonesia diposisikan strategis dalam lintasan perdagangan global dari kawasan Indo-Pasifik hingga Atlantik.
Bahkan secara geopolitik, hal ini menunjukkan kemampuan Indonesia untuk mengambil peran independen di tengah rivalitas kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan China.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News