1

Bank Indonesia Laporkan Rata-rata Harian Transaksi DNDF Mencapai US$212 Juta

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti. | Foto: Bank Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) terus mendorong pendalaman pasar keuangan melalui peningkatan volume transaksi dan pembentukan harga yang lebih kredibel. Di pasar uang, fokus diarahkan pada transaksi repo dan Overnight Index Swap (OIS) yang mengacu pada suku bunga acuan INDONIA.

Hal ini disampaikan Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, saat peluncuran Matchmaking OIS di Jakarta, pekan lalu. Matchmaking OIS berfungsi memfasilitasi pencocokan transaksi antarbank sehingga harga terbentuk lebih efisien dan interaksi pasar lebih lancar.

Dijelaskan, OIS merupakan transaksi berjenis swap, yang mempertukarkan aliran suku bunga yang bersifat tetap (fixed) dan mengambang (float) yang perhitungannya menggunakan basis bunga harian (daily compounding). Transaksi OIS juga memiliki peran yang krusial dalam penguatan suku bunga acuan di pasar uang yang berbasis transaksi,

|Baca juga: Pemerintah Ajak Dunia Usaha Manfaatkan Kesepakatan Dagang IEU-CEPA dan ICA-CEPA

Sedangkan INDONIA (Indonesia Overnight Index Average) adalah suku bunga acuan rupiah yang mencerminkan rata-rata bunga transaksi pinjaman antarbank tanpa agunan (overnight) di Indonesia, digunakan sebagai referensi utama dalam transaksi OIS.

Selain pendalaman pasar uang, BI melakukan penguatan di pasar valuta asing (valas). Penguatan dilakukan lewat Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) dan FX Swap, dengan referensi kurs JISDOR serta kurs acuan non-USD/IDR.

DNDF adalah kontrak lindung nilai (hedging) valuta asing yang diselesaikan dalam rupiah di dalam negeri, tanpa penyerahan fisik valas, sehingga mendukung stabilitas nilai tukar. Sedangkan FX Swap (Foreign Exchange Swap) adalah transaksi kombinasi jual-beli valas dengan dua tanggal berbeda, yaitu spot dan forward.

|Baca juga: Gubernur BI: Volume Transaksi Keuangan Digital Terus Melonjak

Destry menjelaskan bahwa matchmaking OIS merupakan proses mencocokkan penawaran (bid/ask) transaksi OIS yang disampaikan oleh Pelaku Pasar Uang dengan metode yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Matchmaking OIS bertujuan untuk memfasilitasi price discovery dan pengembangan pasar OIS di Indonesia.

Ditambahkan, matchmaking OIS mendorong pembentukan reference rate berbasis INDONIA yang bersifat forward looking, yang mendukung pendalaman pasar uang guna meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter Bank Indonesia.

Menurut Dewstry, ketersediaan suku bunga acuan berbasis INDONIA juga diharapkan memperkuat mekanisme harga instrumen OIS yang bersifat forward looking.

BI mencatat perkembangan positif di pasar valas. Hingga Agustus 2025, rata-rata harian transaksi DNDF mencapai US$212 juta, atau sekitar sepuluh kali lipat lebih tinggi dibanding awal penerapannya pada 2018.

“Pencapaian tersebut masih perlu terus ditingkatkan. Tentunya BI tidak bisa sendirian, perlu sinergi dan kerja sama kita bersama,” ujar Destry dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 30 September 2025.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post United Tractors (UNTR) Bagikan Dividen Interim Rp2,05 Triliun, Berikut Jadwal Lengkapnya!
Next Post Merger Adira-Mandala Rampung 1 Oktober, Saham MFIN Resmi Dihapus dari BEI

Member Login

or