1

Indonesia Rendezvous 2025, Membangun Kolaborasi Lintas Ekosistem Asuransi Asia

Media Asuransi, JAKARTA – Seiring dengan perkembangan pasar asuransi di kawasan Asia dan tantangan yang terus bermunculan, Indonesia berupaya memperkuat posisinya sebagai pusat kolaborasi regional melalui perhelatan tahunan Indonesia Rendezvous.

Edisi tahun 2025 diharapkan menjadi ajang strategis untuk mempertemukan para pemangku kepentingan lokal dan internasional dalam membangun jaringan serta pengembangan bisnis yang berkelanjutan.

 

Tujuan Acara

Tujuan utama Indonesia Rendezvous 2025 adalah untuk mempererat hubungan antara sektor asuransi umum dan reasuransi, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas ekosistem industri asuransi. Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan, menyampaikan bahwa tahun ini AAUI ingin menciptakan koneksi yang lebih kuat antara pelaku asuransi umum, reasuransi, dan pihak-pihak pendukungnya.

|Baca juga: AAUI akan Gelar Indonesia Rendezvous 2025, Membangun Kolaborasi Lintas Ekosistem Asuransi Internasional

“Yang ingin kami capai tahun ini adalah menghubungkan asuransi umum, reasuransi, dan seluruh ekosistem industrinya,” ujar Budi, menyoroti pentingnya kerja sama dalam menyongsong akhir tahun fiskal.

 

Fokus Lokal dan Global

Sebagai penyelenggara, AAUI tetap menekankan pentingnya fokus ganda: memenuhi kebutuhan industri domestik dan menciptakan peluang kerja sama internasional. Untuk pasar lokal, forum ini menjadi wadah bagi broker, direct insurer, dan reasuransi untuk memperkuat kemitraan.

|Baca juga: AAUI Usul Reasuransi Masuk Program Penjaminan Polis

Sementara itu, bagi pelaku kapasitas luar negeri, forum ini menjadi momentum untuk memahami kebutuhan Indonesia akan dukungan reasuransi (retrocession) dan kapasitas risiko tambahan.

“Industri asuransi kita masih membutuhkan backup dari perusahaan luar negeri untuk retrocession. Kami ingin berkolaborasi tidak hanya dari kapasitas dalam negeri tetapi juga dari berbagai negara di Asia dan global,” jelas Budi Herawan

 

Rangkaian Acara

Acara selama tiga hari ini akan memiliki struktur sebagai berikut:

Hari Pertama: Gala Dinner dan sesi networking informal antara peserta dalam dan luar negeri.

Hari Kedua & Ketiga: Sesi konferensi utama dengan sambutan dari OJK, konglomerasi bisnis besar, serta Duta Besar Uni Eropa.

Topik utama konferensi mencakup:

Outlook Ekonomi 2026
– Snapshot Reasuransi 2026
– Digitalisasi Industri Asuransi

Hari Terakhir: Breakout session forum:

– Forum CFO (membahas regulasi keuangan dan pelaporan)
– Forum Direktur Teknik (membahas underwriting dan klaim)
– Forum Operasional, Distribusi, Manajemen Risiko, dan Kepatuhan

Forum-forum ini akan menghasilkan rekomendasi yang dibawa ke sesi Executive Gathering, yang dihadiri oleh regulator seperti OJK, DPR, dan kementerian terkait (Kesehatan, Keuangan, dan lainnya).

 

Menghadapi Dinamika Pasar

Indonesia Rendezvous kini menempatkan diri secara strategis di tengah padatnya kalender konferensi industri global antara September dan November. Alih-alih bersaing, forum ini menjadi kelanjutan diskusi seputar isu penting seperti meningkatnya frekuensi dan dampak bencana alam di kawasan Asia dan Eropa.

|Baca juga: Industri Asuransi Jadi Penopang SBN saat Investor Asing Ramai-ramai Tarik Dana?

“Topik seperti bencana alam akan terus menjadi perhatian. Kita ingin berkontribusi terhadap pembahasan tersebut secara mendalam,” jelas Budi.

 

Peluang Investasi dan Kemitraan

Delegasi internasional akan mendapat wawasan menyeluruh mengenai kondisi pasar Indonesia, proyeksi ekonomi 2026, dan tren regulasi. AAUI mendorong terciptanya kemitraan bisnis antara peserta luar negeri dan perusahaan lokal melalui platform ini.

 

Manfaat Demografis Indonesia

Dengan status sebagai negara keempat terpadat di dunia, Indonesia akan memasuki periode bonus demografi pada tahun 2030, yakni mayoritas penduduk berada di usia produktif. Kondisi ini dinilai mampu meningkatkan permintaan produk asuransi dan membuka peluang pasar yang lebih luas.

 

Membangun Hubungan Jangka Panjang

AAUI menyediakan lebih dari 15 ruang hospitality dan 40 booth pameran sebagai fasilitas bagi peserta untuk mengadakan business meeting. Hal ini memperkuat esensi Indonesia Rendezvous sebagai ajang membangun kemitraan jangka panjang, bukan hanya transaksi sesaat.

“Kita ingin menciptakan lingkungan yang mendukung terjalinnya hubungan bisnis yang langgeng,” tutur Budi Herawan.

 

Arah Strategis ke Depan

AAUI menegaskan pentingnya kesinambungan forum tahunan ini dengan penekanan khusus pada pengembangan asuransi parametric, solusi yang relevan dengan tantangan bencana alam di Indonesia. Inovasi ini akan memperluas fungsi Indonesia Rendezvous tidak hanya sebagai ajang networking, tetapi juga sebagai forum berbagi pengetahuan dan pengembangan kapasitas industri.

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Uni Eropa dan Indonesia Meluncurkan EU Investment Desk di BKPM untuk Memperkuat Kemitraan
Next Post Peringati Harpelnas, Astra Life Hadirkan Cek Kesehatan Gratis

Member Login

or