1

1 dari 2 Warga Australia yang Mencari Perawatan Kesehatan Mental Tidak Memiliki Asuransi Swasta

Ilustrasi | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Sebuah penelitian dari Money.com.au mengungkapkan lebih dari satu dari dua orang Australia yang mencari perawatan kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir tidak memiliki asuransi kesehatan swasta.

Mengutip Insurance Asia, Kamis, 2 Oktober 2025, dalam survei terhadap 1.000 orang Australia, sebanyak 45 persen dari mereka yang menggunakan layanan kesehatan mental memiliki asuransi kesehatan swasta.

|Baca juga: Ini Tanggapan Bos Prudential Indonesia soal Skema Risk Sharing

|Baca juga: 4 Menu Saham Berpeluang Cuan Hari Ini: BUKA, ICBP, KRAS, dan MINA

Manajer Umum Asuransi Kesehatan Money.com.au Chris Whitelaw menyampaikan pihaknya melihat peningkatan permintaan, terutama tentang tingkat perlindungan tambahan yang menawarkan manfaat untuk layanan kesehatan mental seperti psikologi, konseling, dan terapi lainnya.

“Ini menunjukkan orang Australia semakin melihat kesehatan mental sebagai bagian dari kesejahteraan sehari-hari, bukan hanya sesuatu yang perlu ditangani dalam krisis,” ujarnya.

Sementara di antara mereka yang tidak mencari perawatan yakni satu dari lima atau sebanyak 20 persen mengatakan biaya adalah hambatan utama. Generasi Z paling terdampak, dengan 35 persen menyebutkan biaya.

|Baca juga: Asing Ramai-ramai Cabut, AXA Financial Indonesia Justru Perkuat Investasi di SBN

|Baca juga: Merger Adira Finance (ADMF) dan Mandala Multifinance Rampung, Saham MFIN Dihapus dari BEI

Chris melanjutkan orang Australia muda sering kali memiliki polis asuransi kesehatan dasar atau polis rumah sakit untuk menjaga premi tetap terjangkau, tetapi polis-polis ini biasanya tidak mencakup manfaat untuk layanan kesehatan mental.

“Namun, mereka adalah kelompok yang paling membutuhkan dukungan kesehatan mental yang fleksibel sambil menyeimbangkan studi, pekerjaan, dan perubahan hidup,” kata Chris.

Lebih lanjut, Generasi X sebesar 51 persen dan milenial sebanyak 48 persen lebih cenderung mengandalkan asuransi, dibandingkan dengan Baby Boomers yang sebesar 44 persen dan Generasi Z sebesar 32 persen.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Melaju Positif di Sesi I
Next Post Bank Indonesia: Inflasi September 2025 Tetap Terjaga

Member Login

or