Media Asurasi, JAKARTA – Kementerian Perekonomian meyakini penandatanganan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU- CEPA ) dan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA- CEPA ) akan membawa dampak berganda bagi perekonomian nasional, khususnya sektor pariwisata.
|Baca juga: Dukung Kuliner Nusantara, Menpar Kunjungi WIG Artisan Food Market Bali
Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah sekaligus Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menuturkan bahwa kedua perjanjian strategis tersebut akan memperluas akses pasar dan arus investasi dari Eropa dan Kanada. Kondisi itu tak hanya meningkatkan perdagangan barang dan jasa, tapi juga mendorong kunjungan wisatawan mancanegara melalui maraknya perjalanan bisnis dan investasi.
“Kedua kesepakatan ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama ekonomi, tetapi juga membuka jalan luas bagi pengembangan sektor pariwisata Indonesia,” jelas Haryo, dalam siaran pers Kemenko Perekonomian, Jumat malam, 3 Oktober 2025.
|Baca juga: Batik Jadi Penggerak Ekonomi Nasional
Haryo menambahkan, peningkatan kunjungan wisatawan akan berimplikasi pada tumbuhnya peluang usaha baru, masuknya investasi, serta penguatan posisi Indonesia sebagai destinasi pariwisata unggulan di kawasan.
Sejalan dengan itu, Sekretaris Jenderal DPP Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA), Budi Ardiansjah, menilai bahwa kemudahan akses yang lahir dari kesepakatan tersebut akan berdampak nyata. Ia mencontohkan pemberlakuan Visa Cascade oleh Uni Eropa, yang memungkinkan pemegang Visa Schengen memperpanjang masa berlaku hingga lima tahun.
“Kemudahan ini bukan hanya mendorong masyarakat Indonesia melakukan perjalanan wisata, tetapi juga memperkuat aktivitas bisnis lintas negara. Pelaku usaha kita bisa lebih leluasa menjalin jejaring dan membuka potensi kerja sama dengan mitra di Eropa,” ungkap Budi.
|Baca juga: Menpar Widiyanti Dukung Pengembangan Wisata Kaldera Danau Toba
Lebih jauh, Budi berharap fasilitas serupa dapat diperoleh dari Kanada, dengan prinsip resiprokal. Menurutnya, kesetaraan fasilitas visa maupun akses perjalanan akan turut mengerek arus wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News