Media Asuransi, JAKARTA – PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melalui anak usahanya, Star Energy Geothermal, telah merampungkan proyek retrofit pada Unit 4, 5, dan 6 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak.
Proyek retrofit ini menambah kapasitas terpasang total sebesar 7,7 megawatt (MW), berhasil melampaui ekspektasi awal sebesar 7,2 MW. Total investasi untuk proyek retrofit ini adalah sebesar US$22,5 juta
|Baca juga: Mengelola Risiko Gempa Bumi dengan Lebih Memahami Pentingnya Asuransi
|Baca juga: Allianz Utama Tekankan Pentingnya Proteksi Properti di Tengah Ancaman Bencana
Direktur Utama Barito Renewables Hendra Soetjipto Tan menjelaskan penyelesaian proyek retrofit Salak merupakan bagian dari komitmen untuk terus meningkatkan kinerja aset, efisiensi operasi, dan keberlanjutan jangka panjang. Hal ini juga didorong oleh kinerja dari seluruh tim yang solid, sehingga mampu merealisasikan target.
“Inisiatif penambahan kapasitas ini juga sejalan dengan strategi perusahaan dalam memperkuat kontribusi terhadap transisi energi bersih nasional,” kata Hendra, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 8 Oktober 2025.
Selesainya proyek retrofit ini membawa total kapasitas terpasang Star Energy Geothermal saat ini sebesar 910,3 MW. Selain pembangkit panas bumi, anak usaha Barito Renewables, Barito Wind juga mengoperasikan pembangkit listrik tenaga angin melalui yaitu PLTB Sidrap 1 dengan kapasitas terpasang 78,75 MW di Sulawesi yang telah diakuisisi tahun lalu.
|Baca juga: Bank Indonesia Bantah Jual Cadangan Emas 11 Ton
|Baca juga: Tugu Insurance (TUGU) Sebut Dewan Penasihat Medis Lebih Efisien Jika Dibentuk Gabungan
Penambahan kapasitas pada unit pembangkit Salak ini merupakan bagian dari komitmen Barito Renewables menambah ekspansi unit baru dan penambahan kapasitas pembangkit panas bumi mencapai total lebih dari 100 MW dalam beberapa tahun ke depan, dengan total investasi yang telah diumumkan sebesar US$365 juta.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News